Perjuangan Muhammad Ahsanul Husna Meningkatkan Akses Pendidikan Islam bagi Kaum Miskin

Muhamamd Ahsanul Husna (biru dongker).
Sumber :
  • Istimewa

Semarang, VIVA JatimKemiskinan masih menjadi bayangan suram bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, menghambat akses mereka terhadap hak-hak dasar, termasuk pendidikan yang layak. Tantangan ini tidak hanya dialami pada pendidikan umum, tetapi juga mewarnai kondisi sekolah-sekolah berbasis pendidikan Islam.

Lia Andarina Grasia Menginspirasi Pendidikan Lintas Budaya Melalui Program Bule Mengajar

Muhammad Ahsanul Husna, memahami betapa pentingnya pendidikan Islam dalam membentuk karakter dan moral individu. Latar belakang hidupnya yang sederhana dan pengalamannya dalam memahami nilai pendidikan Islam mendorongnya untuk memperjuangkan akses dan kualitas pendidikan Islam bagi masyarakat miskin.

Visi Muhammad Ahsanul Husna sederhana namun jelas: memastikan bahwa pendidikan Islam berkualitas dapat diakses oleh siapa pun tanpa memandang status sosial atau latar belakang ekonomi. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengatasi kemiskinan dan ketidaksetaraan, serta memiliki peran penting dalam membangun masyarakat yang berkarakter kuat.

Rifaul Zamzami: Pelopor Produk Celana Santai Ekonomis dari Kain Sarung

Dengan visi tersebut, Muhammad Ahsanul Husna mendirikan SD Darussalam di Jalan Borobudur RT 06/08, Desa Kembangarum, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Lembaga pendidikan Islam ini ditujukan khusus untuk masyarakat kurang mampu, menyediakan pendidikan berkualitas tanpa biaya atau dengan biaya yang sangat terjangkau. Selain pendidikan formal, SD Darussalam juga menekankan pembelajaran karakter, etika, dan moral.

Muhammad Ahsanul Husna dikenal sebagai sosok yang inovatif dalam pengajaran. Ia memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pendidikan, memungkinkan siswa di daerah terpencil atau dari keluarga berpendapatan rendah untuk tetap mendapatkan pendidikan yang berkualitas. 

Melalui Rumah Ceria Medan, Yuli Yanika Perjuangkan Pendidikan Setara bagi Anak Difabel

Upaya gigihnya membawa dampak positif yang signifikan. Banyak siswa yang sebelumnya tidak memiliki akses ke pendidikan Islam kini dapat belajar dan mengembangkan diri. Mereka tumbuh menjadi individu yang berkarakter baik, siap berkontribusi secara positif kepada masyarakat mereka.

Atas dedikasinya dalam meningkatkan akses pendidikan Islam bagi masyarakat miskin, Muhammad Ahsanul Husna dianugerahi penghargaan Satu Indonesia Award dari PT Astra International pada tahun 2021. Penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan atas usahanya, tetapi juga memberi inspirasi bagi orang lain untuk ikut berkontribusi dalam memperbaiki pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Muhammad Ahsanul Husna adalah bukti nyata bahwa satu individu dengan tekad dan visi yang kuat dapat menciptakan perubahan positif di masyarakat. Kisahnya dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan Islam bagi masyarakat miskin adalah inspirasi bagi kita semua. Semoga keberhasilannya menjadi pemicu bagi lebih banyak individu dan lembaga untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia.

Pendidikan adalah kunci untuk mencapai kemajuan sosial dan ekonomi. Namun, di banyak wilayah, terutama di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, akses pendidikan yang layak masih menjadi tantangan. Ini juga berlaku dalam pendidikan Islam, di mana pemahaman agama dan ilmu pengetahuan modern perlu berjalan seiring. Oleh karena itu, membuka akses pendidikan Islam berkualitas bagi masyarakat miskin menjadi langkah penting dalam mengubah nasib dan membuka peluang ekonomi yang lebih baik.

Pendidikan bukan sekadar pengetahuan, tetapi alat untuk memutus rantai kemiskinan dan membekali individu dengan nilai-nilai moral serta keterampilan hidup. Dengan pendidikan Islam, ajaran-ajaran moral dan etika menjadi dasar yang kuat bagi setiap individu untuk menjadi anggota masyarakat yang berkontribusi positif.