Kiai Yunus Jajar Trenggalek Istiqomah Mengaji, Pernah Mondok 21 Tahun di Lirboyo Kediri
- Viva Jatim/Madchan Jazuli
Trenggalek, VIVA Jatim – Salah satu kiai kharismatik asal Trenggalek yang istiqomah dalam mengemban amanah li i'laikalimatillah adalah Almaghfurlah KH Muhammad Yunus. Beliau tercatat mondok di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Lirboyo selama 21 tahun.
Beliau merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Jajar, Desa Sumbergayam, Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur yang wafat pada 1 Januari 2010 silam.
Salah satu santri beliau adalah KH Sulaiman Zuhdi Ahmad asal Ngelo, Sukorame, Gandusari Trenggalek. Penulis disambut hangat oleh sang putera beliau untuk menghaturkan perihal wawancara selepas Shalat Jum'at.
Teras ndalem Pondok Ngelo terasa sejuk dengan rimbunnya pepohonan. Tak berselang lama KH Zuhdi menemui penulis bersama abdi ndalem di teras. Usai menyampaikan maksud dan tujuan penulis, beliau seperti memutar waktu mengenang Kiai Yunus.
Lahir di Dusun Ngelo, Desa Sukorame pada 1929, almaghfurlah berasal tak jauh dari rumahnya berangkat mondok dan lama mondok di Lirboyo Kediri. Ketika sekembalinya pulang, oleh sesepuh disarankan mendirikan sebuah madrasah.
Benar saja, jumlah santri yang belajar mengaji berkembang menjadi ratusan yang berasal dari wilayah sekitar.
Beliau tidak ingat mulai tahun berapa ngangsu kaweruh di Lirboyo. Namun masih teringat jelas kepulangan beliau dan diminta untuk menghidupkan madrasah di lingkungan Pondok Ngelo, Sukorame Gandusari.