Dwi Astutik Paparkan Bahaya Stunting, Jadi Inspirasi Pembuatan Film Pendek
- Istimewa
Penderita Stunting, , terang Sekretaris Dewan Pendidikan Jatim itu, akan mengalami peningkatan morbiditas, penurunan kekebalan sistem imun, dan peningkatan resiko infeksi. Efek panjangnya, bisa menyebabkan kegagalan seorang anak mencapai potensi kognitif dan kemampuan fisik nya.
Jika sudah demikian, lanjut Doktor ilmu Pengembangan SDM Universitas Airlangga Surabaya itu, pasti akan mempengaruhi kapasitas kerja dan status sosial ekonomi masa depan mereka. “Karena itu harus dicegah,” ucap Dwi.
Ketua Rumah Singgah Griya Pena Kharisma Khadijah ini, sebuah organisasi kemanusiaan yang menjadi pendamping dan pembina anak jalanan dan masyarakat miskin perkotaan, itu mengatakan, kekurangan gizi kronik berhubungan dengan status sosio-ekonomi rendah, asupan nutrisi, dan kesehatan ibu yang buruk, riwayat sakit berulang dan praktik pemberian makan para bayi atau anak tidak tepat.
Berdasar alasan itulah pengajar di Universitas Sunan Giri Surabaya itu sangat mengapresiasi program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang sejak awal akan memberikan makanan dan susu gratis bagi seluruh siswa-siswi di Indonesia.
“Sungguh, kami yang sudah lama berjuang melawan stunting, melakukan pemberdayaan anak anak Indonesia, termasuk membina anak-anak jalanan, bersyukur Pak Prabowo mempunyai gagasan dan program kemanusiaan seperti itu," tandasnya.
Untuk diketahui, workshop tersebut dibuka oleh Direktur Perfilman, Musik dan Media Kemdikbudristek, yang diwakili Pokja Apresiasi dan Literasi Film, Roro Dyah Mukminah dan para pejabat dan serta tokoh lainnya.