Pembalut Wanita Ini Berbahan Bio Material dari Tebu Hingga Batu Kapur

Uji pembalut wanita terhadap lingkungan
Sumber :
  • Viva Jatim/M Dofir

Surabaya, VIVA JatimPembalut wanita merupakan satu diantara beragam limbah rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan. Selain karena produk higienis kewanitaan ini sulit terurai di alam bebas, penggunaan sekali pakai juga berkontribusi menambah jumlah sampah.

Alasan Pendukung Prabowo-Gibran Hatinya Terketuk Bersihkan Sampah di GBK

Atas permasalahan itu, PT Uni Charm Indonesia berinovasi dengan meluncurkan produk pembalut wanita berbahan bio material dari tanaman tebu, batu kapur, minyak botani dan resin alami. Tak hanya pembalut wanita, popok bayi hingga tisu buatan perusahaan ini juga menggunakan bio material.

Tasya Kamila, aktivis pecinta lingkungan mengatakan, upaya mengatasi pencemaran tidak cukup dilakukan pemerintah saja, melainkan diperlukan keterlibatan semua pihak.

Kemasan Sekali Pakai Jadi Problem Utama Pengurangan Sampah Plastik

"Setiap individu termasuk masing-masing dari kita harus berkontribusi dari hal kecil yang bisa kita lakukan sendiri, misalnya mengurangi penggunaan botol plastik dan menggantinya dengan tumbler, atau membawa totebag ketika berbelanja. Selain itu kita juga bisa berkontribusi dengan memilih dan menggunakan produk yang ramah lingkungan seperti yang diluncurkan Unicharm kali ini," ujarnya, Senin, 8 Juli 2024.

Heni Indrayati selaku Head of Corporate Planning Division menambahkan, pembalut wanita berbahan bio material menggunakan seratus persen bio fiber sehingga lebih lembut di kulit si pemakainya serta lebih ramah lingkungan bila dibandingkan produk serupa yang menggunakan minyak bumi.

Puluhan Siswa SD Al Hikmah Surabaya Ikuti Edukasi Lingkungan

Sedangkan popok bayi kata dia, menggunakan 80 persen bio material meliputi kemasan dan bagian-bagian lain. Sedangkan khusus pada top sheet yang bersentuhan dengan kulit bayi menggunakan 100 persen kapas organik yang aman.

"Ini merupakan komitmen kami untuk memberikan produk bagi orang tua dan anak yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga nyaman digunakan," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Takumi Terakawa menyebut, berdasar riset yang mereka lakukan, kesadaran konsumen pembalut wanita terhadap lingkungan meningkat hingga dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Di sisi lain, popok berbahan alami juga menjadi poin pertimbangan bagi konsumen dalam memilih produk ini.

Untuk itu, ia menegaskan bila pihaknya telah mengembangkan produk berbahan bio material sejak tahun 2022, demi kelestarian lingkungan.

"Kami bertekad untuk memberikan kontribusi lebih besar terhadap penurunan penggunaan plastik yang berasal dari minyak bumi," tutupnya.