Ibu Santri Banyuwangi Korban Penganiayaan Tiba di Kediri, Desak Polisi Usut Tuntas Pelaku
- Madchan Jazuli/Viva Jatim
Kediri, VIVA Jatim –Proses hukum santri Banyuwangi yang meninggal di Kediri BM (14) terus berlanjut. Pihak keluarga korban tiba di Kediri untuk memastikan proses hukum dan mendapat bantuan dari Tim Hotman 911.
Suyanti (38) ibu korban mengatakan bahwa salah satu pelaku yang juga masih keponakan mengakui sudah menganiaya bersama 3 temannya. Dirinya berharap ada pelaku lain jika memang terlibat yang membuat anaknya meninggal.
"Semoga kedepannya, pihak pihak lain terutama yang mau ikut serta tindakan kejahatan ini semoga terusut juga," ujar Suyanti di salah satu radio regional Kediri, Senin, 4 Maret 2024.
Pihaknya juga ingin untuk pihak pondok pesantren sendiri, sampai dengan kejadian seperti ini harus mempertanggung jawaban. Pasalnya ponpes benar benar lalai atas kejadian ini
"Insyaallah pasti (melaporkan)," ujarnya singkat.
Dikatakannya, saudara korban sendiri AF pertama kali mengantarkan dengan mengucapkan untuk tidak membuka jenazah tidak boleh karena alasan sudah di sucikan atau di solati.
Dirinya menceritakan awal mula datang jenazah buah hatinya ada ceceran darah di depan ruang tamu dan di keranda mengalir. Sehingga spontan membuat Suyanti ingin membuka jenazah.
Selain itu, dirinya juga ingin mencium anak untuk terakhir kalinya. Karena sebelumnya sempat telepon terakhir menggunakan handphone pondok bahwa meminta dijemput karena alasannya tanggal 17 Maret 2024 sudah pulang.
Setelah chat terakhir menggunakan nomornya sendiri, lalu memakai gadget pihak pondok dan bilang kepada dirinya jika tanggal 17 libur akhirnya tidak jadi dijemput.
"Ternyata keesokan harinya tepat Jum'at saya mendengar anak saya terpeleset di kamar mandi bilangnya sudah meninggal dunia," terangnya.
Pantauan VIVA Jatim, keluarga korban sudah tiba di Polres Kediri Kota setelah siang pukul 13.30 an. Kemudian disusul Kuasa Hukum Tim Hotman Paris 911 tiba pukul 14.00 WIB langsung menuju Gedung Sarja Arya Racana Satreskrim Polres Kediri Kota.
Tampak ibu korban didampingi sanak family, termasuk juga sang buah hati kecil yang digendong oleh pihak keluarga. Tampak raut wajah Suyanti seperti pucat dan masih dalam masa berkabung.