Banjir Kembali Rendam Permukiman Penduduk Kota Mojokerto, Aktvitas Warga Terganggu

Banjir Kembali Rendam Permukiman Penduduk Kota Mojokerto
Sumber :
  • M. Lutfi Hermansyah/ Viva Jatim

Mojokerto, VIVA Jatim - Banjir kembali merendam sebagian permukiman penduduk Kota Mojokerto akibat aliran sungai meluap. Aktivitas warga pun terganggu. 

8 Kecamatan Terdampak Luapan Banjir Akibat Hujan Deras di Trenggalek

Pantauan VIVA Jatim di RT 03 Lingkungan Trenggilis Kelurahan Blooto, Kota Mojokerto, pada Minggu, 10 Februari 2024 pukul 13.30 WIb, banjir nampak menggenangi jalan dan rmasuk ke dalam rumah penduduk. Ketinggian air mencapai 30 sampai 40 sentimer. Meski demikian, warga tetap bertahan di rumah. 

Salah satu warga, Arifin mengatakan, banjir kali ini karena meluapnya sungai di sekitar akibat curah hujan tinggi yang terjadi pada Sabtu, 10 Februari 2024 malam. Menurutnya genangan banjir mulai masuk ke permukiman warga sejak tadi pagi. 

Jalur Pantura Pasuruan-Surabaya Terendam Banjir, Lalu Lintas Lumpuh Total

“Tadi jam 04.00 WIB mulai masuk, ini yang kedua kalinya setelah hari Kamis kemarin. Luberan dari Sungai Ngotok. (Ketinggian air) 30 -40 sentimer,” katanya kepada VIVA Jatim saat ditemui di rumahnya yang terendam banjir. 

Banjir membuat teras, ruang tamu, kamar, dan dapur penuh dengan air. Beruntungnya, peraboton rumahnya telah diselamatkan sebelumnya air masuk. Hanya saja, terpaksa tidur di rumah kakaknya yang letaknya bersebelahan. Karena rumah sang kakak tidak kemasukan air karena posisinya lebih tinggi dari Arifin. 

Ada Banjir Sejak 1993 di Surabaya, Eri Cahyadi Peras Otak Cari Solusi

“(Air) masuk ke rumah ini, tidur sementara di rumah kakak,” ujarnya. 

Lingkungan ini sebelumnya juga sempat terendam banjir pada Kamis, 7 Februari 2024 pagi hingga sore. Menurut Arifin, sebagian lingkungan ini selali jadi langgaan banjir setiap kali muara sungai meluap karena terjadi peningkatan debit. 

Arifin menyembut, saat ini banjir menggenangi sedikitnya  3 RT di Lingkungan Trenggilis. Yakni RT 2,3, dan 4. Masing-masing RT terdapat ratusan jiwa. 

“Langganan disini. Kalau di Suromulang banjir, pasti disini banjir,” tukasnya. 

Ia berharap, Pemerintah segara membangun tanggul yang lebih tinggi di sungai sekitar sebagai upaya mencegah banjir. 

“Ini kan luberan dari sungai, ya kalau bisa tanggulnya ditinggikan, itu saja,” pungkas Arifin. 

Kondisi serupa juga dirasakan Siti Amarah (52). Ia baru mengetahui banjir masuk ke dalam rumahnya usai menunaikan ibadah salat Subuh. Menurutnya, air yang masuk kali ini lebih cepat dibangding banjir sebelumnya. 

“Tadi malam jam 23.00 WIB sudah ada peringatan waspada banjr. Tapi tidak nyangka kalau akan banjir seperti ini lagi padahal jam 24.00 belum banjir,” ungkapnya. 

Suluruh bagian rumah Siti terendam banjir, mulai teras, kamar tidur, hingga dapur setinggi betis kaki orang dewasa. Perabotan rumah dan barang-barang berharga ditumpuk di tempat yang lebih tinggi. Kondisi ini membuat aktivitasnya terganggu

“Masak tidak bisa, cuci piring tidak bisa. Kalau makan tadi dapat kiriman, saudara ada yang mengirim makanan,” ungkapnya. 

Kendati begitu, Siti dan suaminya serta keduanya anaknya memilih tetap bertahan di rumah karena tidak tahu hendak mengungsi kemana. “Mau mengungsi kemana? tidur disini, untung ada dipannya (ranjang),” pungkasnya. 

Banjir juga sempat melanda permukiman warga Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto pada Sabtu, 9 Februari 2024 malam. Banjir ini imbas jebolnya tanggul Sungai Brantas di Dusun Sambirejo, Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. 

Banjir merendam sekolah hingga mengancam rumah sakit di Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto. Ketinggian air mencapai 20 - 50 meter. 

Kini, banjir di Keluruhan Surodinawan telah surut total. Warga pun sudah  membersihkan rumah dari  sisa-sisa lumpur dan bekas banjir.

Pemerintah Kota Mojokerto bergerak cepat menangani warga terdampak banjir. Sebagian warga dievakuasi sementara di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

PJ Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro juga telah memerintahkan membangun dapur umum yang ditempatkan di kantor Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto. Sehingga warga terdampak bisa segera mendapatkan bantuan makanan. Ia menambahkan,  kejadian ini merupakan musibah yang harus segera dicarikan solusinya. 

“Ada beberapa warga yang kita tampung di RSUD Kota Mojokerto, untuk orang-orang yang sehat kita tempatkan di lantai dua, tapi yang memang punya penyakit kita masukkan di IGD dan kamar,” terangnya.