Pj Gubernur Jatim: Capaian IKS Jatim Didukung Dua Manifestasi Kesalehan Sosial

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono
Sumber :
  • Nur Faisal/ Viva Jatim

Capaian IKS yang terus naik setiap tahunnya ini, disebut Pj Gubernur Adhy sebagai cerminan atas kultur religius yang melekat di masyarakat Jawa Timur. Bukan hanya sekadar dilihat dari kedisiplinan dalam ketaatan beragama, namun juga dari kebaikan terhadap lingkungan sosial dan alam sekitar. 

Wujudkan Pemilu Aman, Pj Gubernur Adhy Karyono Raih PWI Jatim Award

Pj Gubernur Jatim juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jatim yang berhasil mewujudkan Jawa Timur yang aman, damai dan tentram. Masyarakat Jawa Timur yang selalu kondusif, memiliki sikap toleransi dan cinta damai disebutnya sebagai kunci terus naiknya capaian IKS. 

Pj Gubernur Adhy pun mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur bersama-sama menumbuhkan sikap kesalehan sosial di dalam diri masing-masing, utamanya pada momen Bulan Ramadhan. Ia mengimbau masyarakat agar bisa memulai dari hal-hal kecil yang dilakukan secara mandiri, dengan harapan akan memberi efek domino bagi lingkungan di sekitarnya. 

Halal Bihalal dan Musda IKA SKMA Jatim, Pj Gubernur Adhy Tegaskan Komitmen Soal Hutan

“Harapannya adalah kenaikan Indeks Kesalehan Sosial Jatim bisa terus kita pertahankan setiap tahunnya. Bersamaan dengan momen bulan suci Ramadhan juga, dimana semua kebaikan, dilipat gandakan pahalanya. Maka berbuat baik kepada sesama manusia bukan hanya bagi umat Islam, namun juga menyebar bagi seluruh umat beragama di Bumi Majapahit,” ungkap Adhy. 

“Bisa melalui perbanyak zakat, infak, sedekah atau bahkan berbagi takjil gratis yang seringkali kita lihat di masyarakat. Ini cerminan kegembiraan Ramadhan sekaligus bentuk toleransi antar umat beragama,” tuturnya menamnahkan. 

Serap Ribuan Tenaga Kerja, Pj Gubernur Jatim Adhy Lakukan Ground Breaking Pabrik KT&G di Pasuruan

Lebih dari itu, dalam ranah kebijakan publik, nilai ajaran agama juga diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap kapasitas ruang yang lebih luas. Tidak sebatas spiritualias, tetapi juga harapan untuk memberi kontribusi terhadap perbaikan kualitas kehidupan bersama. 

“Mari kita tanam dan pupuk kesalehan sosial di dalam diri masing-masing. Perbaikan kualitas kehidupan masyarakat secara luas bisa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar kita,” pungkasnya.