Banser Bertahap Balik Kandang Usai Diinstruksi Ketum PBNU agar Pulang dari Bali
- Sigid Kurniawan/Antara via VIVA.co.id
Bali, VIVA Jatim – Ribuan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang tengah mengikuti Apel Kesetiaan di Bali bertahap pulang dari Pulau Dewata ke daerah masing-masing, setelah diinstruksi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya agar pulang ke rumah masing-masing.
“Hendaknya sahabat-sahabat sekalian kembali ke kediaman masing-masing dengan tertib, mempertahankan disiplin penuh, dan bersiaga untuk perintah selanjutnya,” kata Gus Yahya dikutip dari laman resmi PBNU, NU Online, pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Gus Yahya, tulis media itu, menyampaikan terima kasih dan rasa bangga kepada Ansor, Banser, dan Pagar Nusa, yang telah menunjukkan dedikasi, komitmen, dan disiplin tinggi, di dalam berorganisasi sebagai bagian dari NU. “Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, saya mengucapkan terima kasih,” ujarnya.
Gus Yahya juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Bali yang telah menunjukkan rasa pengertian, sikap ramah, dan terbuka menerima kehadiran Banser dan Pagar Nusa di Pulau Dewata. “Semoga bersama masyarakat Bali, Indonesia akan meraih masa depan yang lebih baik,” tandasnya.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur terpilih, Musaffa Safril, mengungkapkan bahwa setelah ada instruksi dari PBNU, sebagian besar anggota Banser secara bertahap pulang ke daerah masing-masing, termasuk Banser dari Jatim.
“Setelah apel tadi sore, sebagian [anggota Banser] dipulangkan [dari Bali],” katanya kepada VIVA Jatim via WhatsApp.
Dia menambahkan, anggota Banser tidak secara serentak langsung pulang karena, selain jumlah yang hadir banyak, pada Sabtu, 24 Agustus 2024, besok masih ada kegiatan bersih-bersih pantai di Bali. “Besok pagi masih ada kegiatan bersih-bersih pantai,” ucap Safril.
Diberitakan sebelumnya, Apel Kesetiaan Banser dan Pagar Nusa di Bali jadi sorotan karena berbarengan dengan Muktamar PKB di provinsi yang sama dan dalam waktu bersamaan. Apel Kesetiaan Banser dan Pagar Nusa itu pun dikait-kaitkan publik dengan konflik yang terjadi antara PBNU dengan PKB.
Konflik kian memanas setelah PBNU membentuk Pansus PKB yang isunya ingin mengambil alih PKB dari kepemimpinan A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Alasan PBNU, PKB telah mengabaikan kepemimpinan ulama NU.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, kegiatan tersebut bukan atas inisiasi PBNU dan tidak ada kaitannya dengan Muktamar PKB. “Ini inisiatif mereka,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis kemarin, dikutip dari VIVA pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Gus Yahya juga membantah rumor berkembang bahwa apel kesetiaan Banser dan Pagar Nusa itu sebagai bentuk intimidasi dari PBNU pada gelaran Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024. Ia sendiri mengaku belum menerima laporan dari Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin terkait kegiatan tersebut.
Apel Kesetiaan ini pun diikuti oleh ribuan anggota Banser dan Pagar Nusa, khususnya dari Jawa Timur dan Bali. Dari Jatim sendiri, sebanyak 15 ribu anggota Banser berangkat ke Pulau Dewata untuk mengikuti kegiatan tersebut.