Langkah Berat Junaedi - Amin Melawan Petahana di Pilwali Mojokerto
- Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah
Banyaknya mesin politik menambah kekuatan sendiri bagi Wali Kota Mojokerto periode 2018 - 2023 itu. Ia lebih diunggulkan untuk memenangkan Pilwali Kota Mojokerto 2024. Hasan menyebut, kans kemenangan petahana diatas 50 persen.
“Bukan lagi minoritas, tapi mayoritas. Karena kesadaran di Kota Mojokerto hari ini tinggi sekali partisipasinya. Pandangan saya (kans kemenangan Ning Ita) diatas 50 persen ya, itu sudah telak,” terang dosen Fisipol UNIM itu.
Hanya dengan bermodalkan dukungan 1 partai, Hasan berpandangan, belum cukup untuk Junaedi - Amin meraup suara elektoral. Meski Junaedi berlatarbelakang kader Nahdlatul Ulama (NU) sekalipun, juga tak mudah.
Sebab, Ning Ita sendiri merupakan Ketua PC Muslimat Kota Mojokerto. Artinya, keduanya sama-sama memiliki basis massa di kalangan NU.
Kendati begitu, menurut dia, tipikal masyarakat Kota Mojokerto lebih cenderung moderat. Tidak bisa dikanalisasi dengan organisasi masyarakat (ormas) tertentu. Suara atau dukungan ormas tertentu bukanlah penentu kemenangan Pilwali.
“Kantong-kantong elektoral kelihatan dikuasi Ning Ita, baik itu warga NU, Muslimat, Fatayat. Tapi Saya melihat, masyarakat kota Mojokerto belum bisa dikanalisasi dengan ormas ormas tertentu, sangat plural. Mau dia berangkat dari NU apa dia dari ormas lainnya, karena yang dilihat adalah figur,” bebernya.
Junaedi berpasangan dengan Amin yang merupakan mantan Ketua KPU Kota Mojokerto. periode 2007-2012 yang kini menekuni karir sebagai pengusaha. Hasan bilang, sosok Amin pun belum cukup mendongkrak elektabilitas keduanya.