BBM Naik, Perusahaan Angkutan Laut Naikkan Tarif 12,5-20 Persen

Ilustrasi angkutan kapal penyebarangan.
Sumber :
  • Viva.co.id

Jatim – Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi berdampak besar bagi kenaikan biaya di hampir semua sektor. Tak terkecuali tarif angkutan laut. PT Dharma Lautan Utama (DLU) Surabaya pun memutuskan untuk menaikkan tarif hingga mencapai 12,5 persen hingga 20 persen. Sebab, BBM merupakan komponen biaya terbesar.

KM Dharma Kencana V Beroperasi, Kapal Cepat Berkapasitas 1.400 Penumpang-300 Mobil

Bahkan, dalam sebulan sebelum BBM naik perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut tersebut menghabiskan biaya mencapai Rp37 miliar untuk BBM.

Direktur Utama PT DLU Erwin H Poedjono mengatakan, kenaikan tarif mutlak harus dilakukan lantaran BBM merupakan komponen biaya terbesar untuk angkutan laut, yaitu sebesar 55 persen dari total biaya operasional.

Evaluasi Mudik Lebaran 2024, DLU Inspeksi Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

"Apalagi kenaikan BBM ini mencapai 32 persen, dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Ini kayaknya baru pertama kali kenaikannya sampai sebesar itu," ujarnya di Surabaya, Selasa, 6 September 2022.

Erwin mengatakan, dalam sebulan PT DLU menghabiskan biaya mencapai Rp37 miliar untuk BBM. Setelah mengalami kenaikan sebesar 32 persen, lanjut Erwin, maka akan ada pertambahan biaya untuk BBM sebesar Rp11,84 miliar. 

Peringati Hari Konsumen, PT DLU Bagi-bagi Souvenir ke Penumpang KM Dharma Kartika 2

Erwin menegaskan, kenaikan biaya yang diterapkan hanya menghitung dari kenaikan harga BBM saja. "Artinya belum memperhitungkan kenaikan-kenaikan biaya sebagai multiplayer effect dari kenaikan harga BBM ini," ujarnya.

Erwin melanjutkan, sebelum terjadinya kenaikan harga BBM, beberapa komponen biaya angkutan laut PT DLU sudah mengalami kenaikan. Seperti biaya PNBP, biaya perawatan dalam hal ini adalah kenaikan harga pelat yang mencapai 150 persen, serta beberapa komponen biaya lain yang terpengaruh kurs dolar AS.

Halaman Selanjutnya
img_title