Pemkab Mojokerto Raih Penghargaan Badan Publik Informatif di KI Awards 2024

Pjs Bupati Mojokerto Akhmad Jazuli menerima penghargaan dari Badan Publik Informatif dari Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur dalam acara KI Jatim Awards 2024
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Luthfi Hermansyah

Mojokerto, VIVA Jatim - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto meraih penghargaan Badan Publik Informatif dari Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur dalam acara KI Jatim Awards 2024

Bupati Mojokerto Targetkan Produksi Padi 319.821 Ton pada 2025

Penhargaan diserahkan kepada Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Mojokerto Akhmad Jazuli pada Rabu, 13 November 2024 malam di Grand Swiss-Belhotel Darmo, Surabaya. Ia didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto. 

Pemkab Mojokerto berhasil mendapatkan penghargaan Badan Publik Informatif pada Kategori kabupaten/kota menuju informatif 2024 dengan skor 89,38 poin.

Ikhtiar Khofifah Raih Berkah Ramadan, Salat Malam Berjamaah hingga Lomba Masak Bandeng

Melalui penghargaan tersebut, Pemkab Mojokerto dinilai sukses memenuhi amanat Undang-undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Meliputi 6 aspek, yaitu sarana prasarana, kualitas Informasi, jenis informasi, komitmen organisasi, inovasi dan strategi serta digitalisasi.

Pejabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, keterbukaan informasi kepada masyarakat merupakan satu hal untuk meningkatkan dan menjaga integritas kinerja Pemerintah.

Musrenbang RKPD 2026, Ini Target Gus Barra untuk Pembangunan Kabupaten Mojokerto

Oleh sebab itu, keterbukaan informasi harus dijunjung tinggi dan dianggap sebagai sebuah kebutuhan oleh Badan Publik.

"Untuk menjaga integritas pemerintah, maka keterbukaan informasi publik harus terus kita junjung tinggi,” katanya.

Adhy Karyono meminta, kepada para penerima penghargaan agar dapat mempertahankan prestasi yang telah diraih. Bahkan ia juga berharap keterbukaan informasi publik bisa menjadi sebuah kebiasaan yang diterapkan oleh berbagai pihak atau stakeholder terkait.

"Saya yakin kita akan bisa mempertahankan, karena jika sudah menjadi habit, maka terbuka itu ternyata lebih baik," pungkas Adhy.