Banjir Mojokerto, Warga Terdampak Mulai Terserang Penyakit
- M Lutfi Hermansyah/Viva Jatim
Ia mengaku, selama mengungsi dirinya mendapat bantuan nasi bungkus tiga kali sehari. Bantuan nasi bungkus ini didapat dari dapur umum yang didirkan Dinas Sosial.
Menurutnya, banjir ini akibat luapan sungai yang minim serapan. Bukan semata-mata karena sumbatan eceng gendok
“Saya beharap tidak ada banjir lagi tahun depan, kalau begini kerja tidak bisa. Dari dulu eceng gondok sudah ada, meskipun ada eceng gondok tidak banjir. Karena air meluap dan kurang serapan,” beber Panji.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto telah mendirikan posko kesehatan di Balai Dusun Pendowo. Tenaga kesehatan (nakes) dari 27 puskesmas akan diterjunkan secara bergantian.
Tak hanya menunggu di Posko, sejumlah nakes dari Puskesmas Gedeg jembut bola ke warga terdampak banjir di rumah-rumah yang terendam banjir sejak pukul 07.30 WIB. Sebab, sebagian warga memilih tetao bertahan di rumah dibanding mengungsi.
Nakes berkelling ke rumah warga dengan perahu bersama karang taruna Desa Setempat. Nakes Puskesmas turut dibantu Dokpol Polres Mojokerto untuk memeriksa kesehatan warga korban banjir.