Wabup Gresik Ajak Kerja Kolektif Turunkan Angka Stunting
- Tofan Bram Kumara
Gresik, VIVA Jatim-Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif mengungkapkan pentingnya kerja kolektif lintas sektor, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten agar target menurunkan stunting hingga satu digit bisa tercapai. Pada tahun 2025, Pemkab Gresik menargetkan penurunan angka stunting yang signifikan.
"Pada tahun 2030, kita upayakan, stunting di Kabupaten Gresik bisa ditekan hingga satu digit. Ini bukan kerja satu atau dua pihak saja, tetapi perlu sinergi semua elemen,” ujarnya, saat membuka Sosialisasi Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) Senin, 21 Juli 2025.
Saat ini, Kabupaten Gresik menempati posisi ke-8 se-Jawa Timur dalam penanganan stunting. Pemkab serius menanganu stunting salah satunya melaksanakan kegiatan mini lokakarya di beberapa wilayah kecamatan.
“Saya turun langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa intervensi dilakukan secara tepat. Pendekatan kita harus kolaboratif dan berbasis data karena menurunkan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kolektif,” ucap Alif.
Ia mengungkapkan pendekatan berbasis peran masyarakat melalui Yanda Bunda yakni program Orang Tua Asuh bagi anak-anak yang mengalami stunting dilakukan Pemkab. Inisiatif ini menjadi bentuk perhatian seluruh lapisan terhadap masa depan generasi masa depan.
“Semua pihak konsen, semua pihak bergerak. Mulai dari perangkat desa, kader kesehatan, hingga OPD teknis. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri lagi. Ini momentum untuk menyatukan langkah demi generasi emas Gresik yang lebih sehat dan berkualitas,” ungkap Alif.
Seperti diketahui, Pemkab Gresik memiliki sejumlah program unggulan dalam penanganan stunting, seperti "Gresik Urus Stunting" yang diampu oleh Dinas Kesehatan, dan "Detak Keris" (Deteksi, Tanggulangi, Kurangi Keluarga Resiko Stunting), yang diampu oleh Dinas KBPPA.