Mengenal Kiprah Pendiri NU Sumenep yang Dapat Anugerah 1 Abad NU
- Ibnu Abbas/Viva Jatim
Kiprahnya dalam Membumikan NU di Sumenep
Dikisahkan, bahwa seusai Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy’ari selesai musyawarah terkait pendirian NU bersama ulama lainnya di Surabaya, ia tidak pulang ke Pesantren Tebuireng. Akan tetapi, Mbah Hasyim justru menuju ke Pulau Madura.
Tujuan ke Madura yaitu ke Kabupaten Sumenep, yakni ke santrinya yang bernama KH Muhammad Ilyas Syarqawi.
“Seusai bertemu ia meminta kepada Kiai Ilyas agar berkenan menjadi Pengurus Cabang NU di Kabupaten Sumenep,” terangnya.
Perjalanan satu tahun, lanjut Kiai Pandji, Kiai Ilyas pun memahami bahwa kedudukan PCNU harus berada dan terletak di pusat kota. Maka, kemudian Kiai Ilyas punya teman yang alim dan saleh yang bernama KH Abi Sudjak.
Kemudian Kiai Ilyas meminta agar Kiai Abi Sudjak berkenan meneruskan kepemimpinan Nahdlatul Ulama, sebagai Pengurus Cabang NU di Kabupaten Sumenep.
“Begitulah cerita yang kami terima dari mulut ke mulut,” ucapnya.