Cerita Mantan Napi soal Transaksi Narkoba di Lapas, Ada Kode Khusus

Barang bukti narkoba yang diamankan oleh Polres Tulungagung
Sumber :
  • Viva Jatim/Madchan Jazuli

Jatim – Seorang mantan narapidana (napi) kasus narkoba, Tio Pakusadewo (59) baru-baru ini menceritakan pengalamannya selama berada di dalam penjara. Secara terang-terangan ia pun bercerita soal transaksi narkoba di lembaga pemasyarakatan (lapas) atau penjara.

8 Narapidana Kasus Terorisme Dilimpahkan ke 3 Lapas di Jatim

Tio lantas menyebut bahwa peredaran narkoba di dalam lapas berlangsung secara bebas. Bahkan menggunakan kode-kode khusus menandakan adanya transaksi dan penyelundupan narkoba yang sedang berlangsung. Salah satu kode khusus itu yakni lampu di sel tahanan mati saat ada transaksi.

"Tiap beberapa waktu sekali entah seminggu atau dua minggu sekali, mati lampu nih lapas. Itu anak-anak udah pada ketawa-ketawavvv bahan v. Gua waktu pertama kali kan belum tahu ya," kata Tio Pakusadewo, dilansir dari VIVA, Kamis, 4 Mei 2023.

Dikawal Ketat, Dua Napi Terorisme Dipindah Ke Lapas Kelas IIB Lamongan

“Wah besok enak, besok enak nih (kata anak-anak), apa sih kata gua. Tahunya barang baru (narkoba) baru masuk. Jadi tiap mati lampu ada barang baru masuk tuh," lanjut sang aktor.

Selain itu, Tio juga mengungkap kode yang dilakukan oleh para bandar di dalam lapas saat melakukan transaksi narkoba. Bahkan, selama proses transaksi tersebut, sel tahanan juga dibiarkan tidak terkunci seolah-olah membiarkan transaksi itu berjalan.

Aksi Kejar-kejaran Polisi Vs Pengemudi L 300 di Mojokerto, Barang Bukti Narkoba Diamankan

"Kalau antar napi kita udah pada tahu. Kalau ada darling lewat, darling itu bandar keliling. Dia teriak "oek" gitu, berarti ini udah ada yang jualan (narkoba). Kalau misalnya kita nggak bisa keluar, kita dikeong (digembok). Kan biasanya selalu dikeong, tapi karena kita sering setor ya keongnya dibuka," lanjutnya.

Selain itu, Tio Pakusadewo juga membongkar bisnis yang dimonopoli anak menteri di lapas. Tio mengaku mengetahui hal tersebut saat mendekam di penjara. Bisnis itu dikelola oleh sebuah yayasan yang melibatkan anak seorang menteri Indonesia.

Halaman Selanjutnya
img_title