Seni Hadrah Albanjari Jadi Atensi Relawan Ganjar Jatim untuk Dilestarikan

Pelatihan Hadrah Albanjari oleh Relawan Ganjar Jatim
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim – Belakangan, Hadrah Albanjari menjadi sektor seni musik Islami yang diganderungi banyak masyarakat. Seni musik Islami dengan lantunan shalawat Nabi ini kerap dijadikan pengiring di setiap hajatan. Hal ini pun menjadi atensi Relawan Ganjar Jawa Timur untuk tetap dilestarikan.

Susun Naskah Akademik RUU TSP, Kemenkumham Jatim-Ditjen AHU Survei Napi Asing

Untuk itu Gus-Gus Nusantara Jawa Timur mengadakan Pelatihan Hadrah Selawat Albanjari kepada puluhan masyarakat di Majelis Taklim Nurul Hikmah, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat, 5 Mei 2023.

Wakil Koordinator Gus-Gus Nusantara Wilayah Jawa Timur Gus Hasan Bashori, mengatakan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan keterampilan dan pemahaman masyarakat dalam menggunakan kesenian Hadrah Albanjari, serta menumbuhkan semangat masyarakat untuk menggelar kegiatan rutinan grup shalawat.

LKPj Gubernur Akhir TA 2023 Disetujui DPRD Jatim, Pj Gubernur: Target Tercapai Optimal

"Tujuannya adalah untuk mengasah keterampilan dan menggunggah kembali kegiatan shalawatan Albanjari yang sudah makin dilupakan oleh generasi muda karena tergerus kesenian era modern saat ini. Agar para ansor (generasi muda) bisa kembali mau mempelajari shalawat Albanjari seperti ini," ujar Gus Hasan.

Namun, lanjut Gus Hasan, kurangnya keterampilan dan pemahaman menjadikan kegiatan kesenian Hadrah Al-Banjari dirasakan kurang. Sehingga penting pembelajaran berkelanjutan agar para generasi mampu menguasai kesenian tersebut.

Polisi Mojokerto Bekuk 3 Pengedar Sabu Asal Sidoarjo, Sita 186 Gram Sabu 50 Ribu Butir Pil Koplo

"Selain karena makin tergerusnya era modern saat ini, selawat Al-Banjari sangat penting sekali dipelajari," kata dia.

Sepanjang proses konsolidasi tersebut, Gus Gus Nusantara mengaku mendapatkan penerimaan dan respons positif dari masyarakat setempat.

"Alhamdullilah semua dapat respons yang baik dari masyarakat, terbukti dengan mereka antusias untuk bisa mengikuti acara pada malam hari ini untuk mempelajari agar mengikuti pelatihan tersebut," ujarnya.

Gus Hasan menilai agenda tersebut menjadi momentum dalam mengumpulkan masyarakat dalam mengenal nilai-nilai keislaman secara luas, sehingga bisa menarik minat dan ketertarikan masyarakat terhadap kesenian bernuansa Islam.

"Kegiatan itu juga sebagai momentum untuk melangsungkan kegiatan majelis taklim yang bisa dikembangkan secara lebih masif dan bervariasi," pungkas dia.