Pengamat Apresiasi Langkah Kementan Siapkan Program Antisipasi El Nino

Tanaman Padi (Ilustrasi)
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Maka, kata Sujarwo, langkah pemerintah untuk mengantisipasi persoalan ini sudah cukup tepat, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) yang memiliki peranan penting, mulai dari program yang saat ini terus dijalankan untuk atasi kekeringan seperti pembangunan embung, waduk, rehabilitasi irigasi, hibah pompa hingga asuransi pertanian.

Musim Kemarau, Waduk Wonorejo Tetap Suplai Air Ribuan Hektar Persawahan

"Adanya waduk atau embung adalah hal yang baik dalam meningkatkan daya tampung permukaan atas air hujan yang turun. Rehabilitasi saluran irigasi juga penting, karena meningkatkan efektifitas dan efisiensi distribusi air sehingga tidak banyak yang hilang dalam pendistribusian air ke lahan-lahan pertanian," paparnya.

Sementara, lanjut Sujarwo, untuk program Asuransi Pertanian adalah suatu hal yang lain. Asuransi pertanian adalah upaya memitigasi atas risiko dihadapi yang berpotensi pada kehilangan yang besar. Maka, petani yang peduli atas hasil usaha taninya akan cenderung membeli asuransi untuk menjaga agar potensi kehilangan tidak terlalu besar.

Petani di Jawa Timur Gembira Dapat Bantuan Pompa Air dari Kementan

"Hal ini dikarenakan adanya coverage dari asuransi atas kegagalan produksi yang sangat mungkin terjadi. Apa-apa yang dilakukan pemerintah itu sangat baik dalam upaya mitigasi potensi negatif El Nino," kata Sujarwo.

Sementara itu dari sisi lain seperti teknologi produksi, Kata Sujarwo, tentu terus diupayakan jenis-jenis tanaman yang mampu bertahan pada  siutasi air rendah. Menurutnya, Inovasi menjadi kunci untuk perbaikan Teknik budidaya pada berbagai lingkungan yang berbeda.

Seribu Liter Air Padamkan Kebakaran Setengah Hektare Hutan di Trenggalek

"Selain itu, tentu menjadi penting untuk mengembangkan teknologi produksi berbasis laboratorium terkontrol (precision agriculture) dan penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk membangun system produksi sustainable tanpa pengaruh lingkungan luar dan perubahan cuaca," Jelas Sujarwo.

Oleh karena itu, sebagai negara tropis, lanjut Sujarwo, pertanian konvensional membawa keberkahan tersendiri dengan sistem produksi yang sederhana dan daya dukung produksi yang melimpah, sehingga memungkinkan biaya produksi yang jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem produksi berbasis AI dan laboratorium terkontrol.

Halaman Selanjutnya
img_title