Sidang Vonis Pembunuh Siswi SMP di Mojokerto Ricuh, Keluarga Korban Ngamuk hingga Gebrak Meja 

Keluarga korban pembunuhan siswi SMP di Mojokerto emosi
Sumber :
  • Viva Jatim/Luthfi Hermansyah

"Selama proses persidangan kami tidak ada yang mendampingi. Kami ini orang bodoh, kalau hukumannya seperti ini lebih baik tidak ada hukum," seloroh Ayah AE, Antok Utomo (40) di depan Juru Bicara PN Mojokerto, Fransiskus Wilfirdus Mamo.

Polres Trenggalek Periksa Biang Kerusuhan Konser Happy Asmara 

Fransiskus menjelaskan keluarga korban dapat mengajukan banding atas putusan tersebut. Upaya hukum itu dapat diwakili oleh jaksa penuntut umum.

Aka tetapi, penjelasan Fransisku tak digubris massa. 30 menit berselang, Kapolres Kota AKBP Wiwit Adisatria tiba ke ruang sidang. Wiwit langsung meminta massa kecuali Atok keluar dari ruang sidang.

Keluarga Korban Kerusuhan 1998 Meminta Negara Segera Selesaikan  Kasus HAM Berat

Wiwit mengancam akan menangkap seluruh pihak yang membuat keributan. Kekacauan ini akhirnya mereda setelah Atok mendapat penjelasan dari jajaran aparat penegak hukum.

Pukul 11.00, pihak keluarga korban mulai meninggalkan PN Mojokerto situasi berangsur kondusif.

Bercak Darah Gawai Jadi Bahan Tim Hotman 911 Kawal Pembunuhan Pasutri Tulungagung

Kepada wartawan, Antok Utomo menegaskan tidak bisa menerima putusan menjelis hakim terhadap pembunuh anaknya. Namun, ia tidak bisa berbuat lebih karena aturan undang-undang mengatur khusus pelaku anak. 

"Untuk menempuh upaya banding nanti dipikirkan, bagaimana tadi sudah dinyatakan (putusan) seperti itu," katanya. 

Halaman Selanjutnya
img_title