Pemkot Surabaya Waspadai Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak

Eri Cahyadi: Surabaya miliki target menjadi zero stunting
Sumber :
  • IST/Viva Jatim

JatimPemkot Surabaya mengaku belum menerima laporan adanya kasus penyakit gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak di Kota Pahlawan, tapi tetap mewaspadainya dengan melakukan pencegahan secara maksimal.

Ahmad Dhani dan Bayu Dinilai Sepadan Lawan Eri-Armuji di Pilwali Surabaya

“Jadi kita belum mendapatkan laporan, dan itu memang declare-nya dari pusat. Jadi nanti mohon ditunggu dari pemerintah pusat hasilnya seperti apa,” kata Wali Kota Eri Cahyadi menanggapi kasus tersebut di balai kota, Rabu 19 Otober 2022. 

Eri menegaskan, jika pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan. Salah satunya dengan meningkatkan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat.

Isu Poros Baru di Pilwali Surabaya: Gerindra Sodorkan Dhani, Golkar Siapkan Bayu

"Dinkes sudah saya minta turun untuk menyampaikan di sekolah, di titik-titik tertentu bagaimana menjaga kesehatan, pola hidup sehat. Karena penyakit apapun itu baliknya ke pola hidup sehat, terutama makanan. Di sekolah-sekolah juga telah disampaikan," terangnya.

Di sisi lain, sekarang ini Pemkot Surabaya tengah berdiskusi dengan seluruh lembaga pendidikan terkait makanan anak-anak di sekolah. Itu diharapkan agar makanan yang dikonsumsi anak-anak ketika di berada sekolah dipastikan aman dan sehat.

Jangan Lupa! Hari Minggu Rujakan di Festival Rujak Uleg di Balai Kota Surabaya

Baca juga: Target Eri Cahyadi: 2023 Kemiskinan di Surabaya Wajib Tuntas!

"Ini yang sedang kita diskusikan dengan para kepala sekolah. Salah satunya untuk mencegah (penyakit gagal ginjal misterius) itu," jelasnya.

Menurutnya, dalam upaya mencegah penyakit gagal ginjal misterius pada anak, tidak bisa hanya dilakukan sendiri oleh pemerintah. Perhatian para orang tua terhadap pola hidup sehat anak juga sangat penting.

"Sebab anak-anak ini kadang (mohon maaf) kalau jajan tidak berpikir ini sehat atau tidak, ada banyak bahan pengawetnya atau tidak. Nah, ini yang bahaya. Makanya kita juga ke sana (koordinasi dengan sekolah)," tandasnya.

Cek Obat Kadaluarsa

Sementara Kadinkes Surabaya, Nanik Sukristina mengimbau para orang tua agar tetap tenang dan waspada terhadap penyakit tersebut, dengan menerapkan PHBS melalui konsumsi makanan bergizi tinggi kalori dan protein.

Baca juga: Strategi Jitu Jokowi Kendalikan Inflasi, Persis 'Jurus' Eri Cahyadi

"Jika ada keluarga yang sakit, diharapkan untuk segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memperoleh pengobatan dari dokter," kata Nanik.

Selain itu, Nanik juga mengingatkan masyarakat agar selalu mengecek tanggal kadaluarsa obat atau makanan sebelum dikonsumsi. Apabila ada yang mengalami gejala suspek gagal ginjal misterius, agar segera dilaporkan.

"Terutama untuk usia di bawah 18 tahun dengan demam 7-14 hari atau jika ada gangguan pada proses urinaria dan pembengkakan pada bagian-bagian tubuh tertentu,” imbaunya.