Gapoktan Tebu Tulungagung-Blitar-Trenggalek Pakai Urea-NPK Pelangi, 1 Ha Hasilkan 100 Ton

Petani tebu yang menggunakan sistem baru dan pendampingan PT Pupuk Kaltim
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Sebab, untuk memperoleh hasil yang maksimal, tanam tebu harus ada penangkaran bibit yang jelas. Hal itu yang menjadi kesalahan fatal yang ada di petani Indonesia.

Tulungagung Terima 30 Ribu Bibit Ikan Patin dari LAZISNU Jatim

Sehingga ia membuat edukasi dan membuat contoh yang mana untuk meningkatkan produktivitas tebu yang dari dulu rata-rata per hektarnya 70 Ton dengan mendongkrak 100 ton atau lebih.

"Kalau sudah diatas 100 ton, kita edukasi dengan Pupuk Indonesia Pupuk Kalimantan. Kita sudah mempunyai klaster di Blitar selatan bisa keluar 150 ton, 130 ton," ujarnya.

Ratusan Personel Polisi Disiagakan Jelang Debat Pilbub Tulungagung

Hasil turunan tebu menjadi brown sugar berkualitas.

Photo :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Setiadi memang hanya mambil angka 100 ton, karena petani sendiri di lapangan itu produktivitas hanya dibawah 100 ton. Pihaknya maksimalisasi yang kemudian mengintensifikasi tata kelola yang benar dengan program bersama Pupuk Indonesia dan PT Inti Rosan, sebagai awal menajemen teknologi bersamaan dan kesejahteraan.

Dilarang Bawa Jeruk! Ini 3 Fakta dan Misteri Pantai Kedung Tumpang Tulungagung

"Kita punya teknologi tepat guna yang berkesinambungan. Bagaimana teknologi pupuk yang benar, pola tanam yang benar perawatan yang benar, panen yang benar, itu yang menjadi kunci pokok untuk tanaman tebu," bebernya.

Perihal peningkatan hasil panen, Setiadi menjelaskan ada kenaikan 30 sampai 40 persen dengan metode tersebut. Para petani menggunakan pupuk non subsidi sebab dari budidaya  diarahkan ke pengusaha. Ia menjelaskan tidak ada namanya pupuk subsidi petani untuk tanaman tebu

Dirinya mengedukasi ke petani yang masih awam dengan pembelajaran bahwa pupuk ada subsidi hanya untuk tanaman pangan. Mulai padi, jagung, kedelai dan seterusnya sesuai peraturan pemerintah yang ditentukan di hortikultura.

Kendati petani tebu harus merogoh kocek lebih mahal, namun pupuk yang non subsidi mendapat pola pendampingan, langsung dari PT Pupuk Indonesia secara cuma-cuma. 

Pendampingan yang dilakukan hingga tingkat bawah yaitu bagaimana cara pemupukan, berapa banyak yang dimasukkan pupuk hingga treatment pengolahan lahan.

Halaman Selanjutnya
img_title