14 Hasil Riset Perangkat Kendaraan Listrik VKTR Bersama PENS Surabaya Telah Dipatenkan

14 Hasil Riset Perangkat Kendaraan Listrik VKTR Bersama PENS Surabaya Telah Dipatenkan
Sumber :
  • Mokhamad Dofir/Viva Jatim

"Misal contoh membuat motor. Motor itu untuk sampai ujicoba, semua dipakai di lapangan itu, hasil yg sangat bagus, volume yang sama besarnya dengan jumlah komponen yang relatif sama besarnya, desain yang berbeda, enginering yang berbeda, menghasilkan power yang 30, 40 persen yang lebih tinggi itu di enginering labnya (harus) sudah siap. Tapi kesiapan manufacturing yang bisa mensupport itu siapa nih di Indonesia yang bisa memproduksi motor dalam skala besar, nah itu yang belum ada," lanjut Amang.

Polres Mojokerto Bantah Isu 3 Anggota Polsek Trowulan Positif Narkoba

"Jadi artinya butuh waktu saja, mungkin yang lebih cepat diimplementasikan software-software itu bisa cepat, contoh smart management," sambungnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur PENS Aliridho Barakbah menambahkan, upaya riset sampai menghasilkan 14 inovasi yang sudah dipatenkan itu, adalah bagian kerjasama kemitraan antara pihak kampus dengan industri. Sebab PENS sebagai lembaga pendidikan vokasi selalu mengarahkan kompetensi dan keahlian untuk menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat seputar teknologi.

6 Gadis Dipaksai Layani Puluhan Lelaki Hidung Belang di Surabaya, 7 Orang Ditangkap

"Salah satu bentuk kemitraan dengan VKTR dengan pusat riset elektrifikasi transportasi yang ada di PENS yang diketuai oleh Prof Dadet sejak tahun 2021. Kita bergandengan tangan, bermitra untuk bisa merealisasikan banyak hal. Nah proses dari 2021 yang kita lihat sekarang ada 14 hasil karya paten yang sudah siap masuk ke tahapan berikutnya," beber Aliridho.

Setelah ini, tugas berat selanjutnya adalah mendukung penuh, supaya hasil riset yang sudah dipatenkan itu bisa segera dikomersilkan.

2 Kades di Gresik Daftar Cabup-cawabup, Ingin Pilkada Terlaksana tanpa Politik Uang

Senada dengan Aliridho, Profesor Dadet juga mengatakan bahwa untuk menerapkan teknologi yang baru ditemukan tersebut membutuhkan proses panjang. Dalam tahap riset saja kata dia, seringkali menemui berbagai kendala, mulai dari persoalan waktu, pembiayaan hingga kebutuhan sumber daya manusia.

"Disini kan perguruan tinggi ya, mahasiswa juga harus kuliah, ikut praktek dan sebagainya. Jadi management human resources juga perlu usaha yang keras. Juga membangun semangat para peneliti dan mahasiswanya itu juga nggak gampang sehingga bisa mendapatkan 14 hasil riset," tutupnya.