Nasionalisme-Demokrasi Pekerja Migran Tulungagung di Luar Negeri

Penampilan Reog Ponorogo dari PMI di Korea.
Sumber :
  • Dokumen Eko Fajar

Tulungagung, VIVA Jatim –Mayoritas masyarakat di Tulungagung memilih bekerja di luar negeri dengan berbagai profesi untuk meraup pundi-pundi uang. Meski ada yang berhasil membuka usaha namun tidak sedikit dari mereka yang gagal.

Pria Bercelurit Rampok Minimarket Tulungagung Untuk Bayar Hutang

Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di perantauan memiliki kehidupan yang penuh dengan tantangan. Terutama menjelang pesta demokrasi yang menjadi salah satu alat penyalur aspirasi dalam sistem yang diakui. Pun juga cerita nasionalisme di perantauan.

PMI asal Desa Suwaluh, Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung, Eko Fajar Nugroho salah satunya. Ia telah bekerja 5 tahun lebih, saat ini berada di Gwangju Jeollanamdo Korea.

Ngedusi Kucing Jadi Adat Warga Pelem Tulungagung Doa Meminta Hujan

"Selain kosongan, juga karena kesibukan PMI sendiri. Soalnya yang bisa shift malam, ada yang tak mendapat izin soalnya banyak yang golput terbentur yang bekerja," ujar Fajar Eko Nugroho, Rabu, 29 November 2023.

Fajar menjelaskan di Gwangju Korea terkait mencoblos, biasanya jika pekerja migran yang resmi mendapatkan surat resmi dari KBRI. Berbeda bagi yang keluar dari kontrak, tidak mendapat surat yang berisi surat suara.

Cerita Pak Minto tentang Ekspor Ikan Mas Koki Capai 60 Ribu Ekor di DSA Wajak Lor Tulungagung

Selama di perantauan, Kenthon sapaan akrabnya mengaku sering bergabung dengan orang asli Korea. Namun hanya sebatas ngobrol bercanda, cuma tidak diperkenankan membicarakan hal private. Hanya seputar perbincangan jika libur menghabiskan waktu kemana.

Perihal memupuk semangat nasionalisme, alumnus SMKN 1 Bandung Tulungagung ini mengatakan melalui perkumpulan, sering menggalang dana jika ada musibah di Indonesia sebagai bentuk solidaritas. Pun dengan mengikuti berbagai event penampilan, pasalnya di Korea memiliki space khusus setiap tahun.

Ia mengaku, salah satu contoh dalam pertunjukan yang sering di Warga PSHT atau Water Korea seperti musibah Erupsi Lumajang, Erupsi Gunung Semeru dengan menggalang dana.

Lalu, gempa bumi yang terjadi di Sukabumi dan lain-lain. Sedangkan kerjasama antara pemerintah korea dengan budaya, ada festival teman -teman menampilkan Reog Ponorogo dan atraksi pencak silat di setiap taun musim panas.

Halaman Selanjutnya
img_title