Hari Pahlawan, Fauzan Fuadi: Pemuda Harus Mampu Jawab Tantangan Zaman

Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi
Sumber :
  • A Toriq A/Viva Jatim

Jatim – Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur, Fauzan Fuadi menegaskan, banyak momen sejarah yang tak mungkin dilupakan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu momentum sejarah itu yakni 10 November atau yang dikenal sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Khofifah Hadiri Resepsi Harlah PMII Ke-64 di Kediri, Ajak Mahasiswa Bangun Konsolidasi Programatik

Pada 10 November tersebut, perlawanan para pejuang kemerdekaan memuncak yang pada akhirnya berhasil mengusir penjajah. Maka tak heran jika pada hari tersebut, bercucuran pesan moral yang berkaitan dengan perjuangan untuk memompa semangat para penerus bangsa. 

Menurut Fauzan, peringatan Hari Pahlawan tidak hanya dijadikan sebatas seremonial belaka. Melainkan yang jauh lebih penting harus dapat dijadikan sebagai refleksi tentang pengorbanan, keteladanan, dan keteguhan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. 

PMII Jatim Serukan Inisiatif Perdamaian Global di Momen Harlah ke-64

"Hari ini bukan hanya sekadar refleksi dan seremonial belaka, kita harus bisa mengaplikasikannya sebagaimana semangat para pejuang," kata Fauzan kepada VIVA Jatim, Kamis 10 November 2022.

Bendahara DPW PKB Jatim ini berharap masyarakat mampu mengambil nilai-nilai kepahlawanan pada Hari Pahlawan. Yang sejatinya tidak akan lekang dimakan zaman, karena pada setiap waktu dapat diimplementasikan dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan masa.

PMII Jatim Nilai Rekonsiliasi Prabowo dan Cak Imin Wujud Sifat Negarawan Sejati

Kedepan, lanjut Fauzan, tantangan global akan semakin berat dan berpotensi mempengaruhi stabilitas politik Indonesia, mulai dari ekonomi hingga keamanan dan pertahanan nasional. Hal ini sangat bergantung pada tulang punggung kaum muda yang biasa disebut kaum milenial saat ini dalam menjawab tantangan tersebut. 

"Kaum muda saat ini menentukan arah Indonesia kedepan. Stabilitas Indonesia juga bergantung kepadanya, dan yang tua nantinya hanya dapat berpangku tangan, berharap yang muda dapat menjawab tantangan zaman," tegasnya. 

Menurut mantan aktivis PMII ini, perkembangan teknologi informasi bisa menjadi pisau bermata dua. Jika tidak mawas diri, akan berpotensi negatif kedepannya, bahkan cenderung menggilas penerus bangsa. Oleh karenanya, kata Fauzan, pemupukan soft skills harus selalu digenjot demi membentengi kaum muda dari pengaruh negatif dunia luar. 

"Kita tidak dihadapkan dengan desingan peluru layaknya pejuang terdahulu. Namun kita dihadirkan dengan perang mental adanya teknologi," ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pemerintah juga perlu berpartisipasi aktif dengan membuat regulasi terkait penguatan literasi digital. Dengan adanya sebuah regulasi yang pro terhadap perkembangan milenial, dapat mencegah perilaku berisiko dari pemanfaatan teknologi informasi saat ini.

"Supaya para pemuda ini nantinya dapat menjawab berbagai tantangan luar. Selamat Hari Pahlawan Nasional, mari kita bersama-sama membangun Indonesia lebih baik," pungkasnya.