CJH Perempuan Ini Hamil setelah 15 Tahun Menanti, tapi Tertunda Berangkat Haji

Ilustrasi Haji di Mekkah
Sumber :
  • viva.co.id

Surabaya, VIVA Jatim – Seorang calon jemaah haji (CJH) perempuan asal Kabupaten Bondowoso, SM (34 tahun), dipulangkan ke daerah sesampai di Asrama Haji Sukolilo (AHS) Surabaya. Ia batal terbang ke Tanah Suci untuk beribadah haji setelah diketahui mengandung atau hamil enam minggu.

10 Orang Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Masih di Arab Saudi karena Sakit

SM berangkat haji tahun ini setelah mendapatkan jatah penggabungan dengan ibunya yang sudah tua. Karena diketahui hamil, SM kemudian dipulangkan ke daerahnya. Sementara ibunya tetap diterbangkan ke Tanah Suci sesuai jadwal. 

Bisa dibilang SM sedih-sedih gembira. Ia sedih karena keberangkatannya berhaji tertunda. Tapi ia juga gembira karena setelah 15 tahun menunggu, ia ternyata bisa hamil juga. Ia tidak menyangka bisa mengandung setelah bertahun-tahun mengimpikan momongan. 

Kloter Terakhir Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Tiba, Total 81 Orang Wafat di Tanah Suci

Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Abdul Haris menjelaskan, sesuai ketentuan tim kesehatan, batasan kehamilan adalah minimal 14 minggu dan kurang dari 26 minggu. Sementara usia kandungan SM baru enam minggu.

"Jemaah haji dari Bondowoso ini usia kehamilannya kurang dari 14 minggu sehingga belum diizinkan berangkat,” kata Haris, Minggu, 26 Mei 2024. 

Besok Jemaah Haji Kloter Terakhir Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air

Karena tunda berangkat, maka jatah kursi SM yang kosong diberikan kepada jemaah haji lain yang masuk daftar cadangan. “Akan diberikan pada jemaah lain yang masuk daftar Cadangan,” tandas Haris.

Dia menjelaskan, pemberangkatan CJH sudah memasuki gelombang II. Hingga Minggu, AHS telah memberangkatkan CJH sebanyak 56 kloter. Total 20.484 jemaah dan 280 petugas atau sejumlah 20.764 orang (53 persen) yang telah diberangkatkan.  

Haris mengungkapkan, di antara puluhan ribu jemaah yang telah diberangkatkan, ada beberapa jemaah yang tertunda keberangkatannya di asrama haji. “Saat ini ada 6 jemaah haji tertunda keberangkatannya di asrama haji. 4 jemaah karena dirawat di RS Haji serta 2 orang adalah pendamping ,” jelasnya.

“Alhamdulillah, dari 15 orang yang tertunda karena dirawat di RS Haji dan pendampingnya kemarin, ada 9 orang yang sudah dinyatakan layak terbang termasuk pendampingnya,” tuturnya.

Pria yang menjabat sebagai Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jawa Timur ini juga mengungkapkan kabar duka dari jemaah haji. Sebab, ada satu jemaah haji asal Tuban, Soetimur Suto (67) wafat saat dirawat di RS Haji Surabaya.

Sedangkan satu lagi adalah jemaah haji wafat di Makkah atas nama Sutarso Tasripin Kamsi (62). Sutarso merupakan jemaah haji yang tergabung dalam Kloter 3 asal Bojonegoro. Pada Jumat, 24 Mei 2024, dikabarkan wafat karena sakit Jantung.