Ali Kuncoro bakal Sematkan Nama Bung Karno di Jalan BC-Rejoto Kota Mojokerto

Pj Wali Kota Ali Kuncoro meninjau bakal Jalan Bung Karno.
Sumber :
  • Humas Pemkot Mojokerto

Mojokerto, VIVA Jatim – Prokmator RI Soekarno atau Bung Karno memiliki jejak sejarah di Kota Mojokerto. semasa kecil, ia pernah sekolah di Holland Inlandsche School (HIS) di Jalan Taman Siswa Nomor 16, kini beralih menjadi SDN Purwotengah. Tak ingin melupakan sejarah, Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro pun berinisiatif untuk menjadikan nama Bung Karno sebagai nama jalan.

Kerap Bikin Resah, Petugas Gabungan Amankan Puluhan Pengamen Jalanan di Mojokerto

Jalan yang bakal diberi nama Bung Karno oleh Ali Kuncoro itu ialah ruas Jalan Balongcangkring (BC) sampai Rejoto, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. “Kebetulan Jalan BC-Rejoto saat ini belum punya nama,” katanya dalam keterangan tertulis diterima pada Kamis, 6 Juni 2024.

Kebetulan juga, lanjut dia, Juni merupakan bulan di mana Bung Karno dilahirkan dan bertepatan dengan Hari Jadi Kota Mojokerto pada 20 Juni nanti. “Kami akan sosialisasikan kepada masyarakat tentang rencana pemberian nama jalan Ir. Soekarno untuk Jalan BC-Rejoto,” ujar Ali Kuncoro.

Risma Enggan Respons Saat Ditanya Soal Mundur dari Mensos

Selain belum memiliki nama resmi, penamaan juga dilatarbelakangi oleh banyaknya aset Pemkot di sekitar ruas jalan tersebut. Infrastruktur jalan sepanjang 1,7 km ini difokuskan untuk menunjang akses jalur wisata menuju Taman Bahari Mojopahit (TBM).

“Ke depan, pengembangan kota memang diarahkan ke area barat. Hadirnya TBM ini juga akan menjadi potensi besar bagi kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto. Sehingga sangat layak jika nama besar Ir. Soekarno ditancapkan di area sini,” tambah sosok yang akrab disapa Mas Pj itu.

Cuma Diusung PKB, Junaedi-Amin Yakin Bisa Berkoalisi dengan Rakyat Kota Mojokerto

Selama masa sosialisasi ini, pemkot mengharapkan adanya masukan dari masyarakat. Beragam pendapat, saran, dan masukan terhadap usulan penamaan jalan ini nantinya akan menjadi pertimbangan dalam kajian lanjutan. Pasca pengkajian, barulah nama bisa ditetapkan dan dipakai secara resmi.

“Setelah disepakati, akan dimasukkan ke rupabumi atau toponimi. Kita sampaikan ke Biro Bagian Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, kita catatkan. Itu nanti berarti sudah baku,” ungkap Kepala Dinas PUPR Perakim Muraji yang turut mendampingi Ali Kuncoro.

Halaman Selanjutnya
img_title