Alasan Mengapa Idul Adha Identik dengan Lebaran Haji dan Kurban

Ilustrasi Sapi Kurban Idul Adha
Sumber :
  • Istimewa

Kata "Idul Adha" berasal dari bahasa Arab, di mana "Idul" atau "Id" berarti perayaan, dan "Adha" adalah bentuk jamak dari "adhat," yang berasal dari kata "udhiyah," yang berarti kurban. Jadi, Idul Adha dapat diartikan sebagai perayaan kurban atau hari raya penyembelihan hewan kurban.

Pesan Perdamaian untuk Palestina Warnai Tradisi Mengarak Kambing untuk Kurban di Malang

Tradisi penyembelihan hewan kurban dalam Islam berakar dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Allah SWT menguji keimanan Nabi Ibrahim dengan memerintahkannya untuk menyembelih putranya yang sangat ia sayangi. 

Meskipun ini merupakan perintah yang sangat berat, Nabi Ibrahim menunjukkan ketaatan total kepada Allah. Nabi Ismail pun, dengan kesabaran dan keimanannya, mendorong ayahnya untuk melaksanakan perintah tersebut tanpa ragu.

Libur Idul Adha, Pengguna KA Daop 8 Surabaya Meningkat 35 Persen

Namun, saat Nabi Ibrahim hendak melaksanakan perintah itu, Allah SWT menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba. Penyembelihan ini kemudian menjadi simbol ketaatan dan pengorbanan yang diabadikan dalam ibadah kurban. Daging hewan kurban biasanya dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, tetangga, dan keluarga, sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian sosial.

Dengan demikian, sebutan Lebaran Haji dan Hari Raya Kurban menggambarkan dua aspek penting dari perayaan Idul Adha, yaknin pelaksanaan ibadah haji dan tradisi penyembelihan hewan kurban. Kedua hal ini menandai ketaatan dan pengorbanan umat Islam kepada Allah SWT, serta mempererat tali persaudaraan di antara sesama.

Festival Bakar Sate HUT ke-106 Kota Mojokerto Dipadati Pengunjung

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Idul Adha Sering Disebut Lebaran Haji dan Hari Raya Kurban, Kenapa?