Paundra, Penggagas Budidaya Udang Vaname Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan
- SATU Indonesia Award
Pacitan, VIVA Jatim – Budidaya udang vaname atau Litopenaeus Vannamei kini mulai diganderungi banyak orang. Selain karena mampu mendulang pundi-pundi rupiah yang melimpah, bisnis yang satu ini juga bisa menjadi investasi masa depan.
Meski begitu, tantangan, kerugian dan ancaman gagal panen selalu mengintai bila tidak teliti dan cermat. Kenyataan ini seringkali dialami Paundra Noorbaskoro di awal-awal merintis bisnis budidaya udang vaname di kawasan Pantai Pidakan, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Alumnus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya ini bahkan pernah mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Hal itu karena penyakit yang disebabkan bakteri air yang seringkali menyerang bibit udang vaname tersebut.
Namun demikian, tantangan dan kerugian yang dialami, tidak lantas membuat Paundra pesimis. Ia justru bangkit dari kegagalan itu hingga menemukan formula terbarukan dalam budidaya udang vaname. Formula baru yang diciptakannya itu mampu mencegah potensi kerugian dan gagal panen serta ramah lingkungan.
Dari berbagai persoalan yang dialami dalam budidaya udang vaname, ia kemudian belajar hingga akhirnya menggagas konsep Internet of Things (IoT) dan ramah lingkungan. Cara ini pun, kata Paundra mampu mendobrak kebiasaan lama yang selalu membuatnya gagal panen.
Dengan menerapkan sistem teknologi IoT, terbukti membuat hasil panen udang vaname itu melimpah. Paundra lantas menjadikan sistem bertambak itu sebagai standar operasional prosedur (SOP).
Dengan penggunaan sistem IoT ini, Paundra bisa mengontrol kondisi tambak, air dan bibit udang secara teliti dan baik melalui gadget maupun laptop.