Senyum Warga Banyuwangi Berpenghasilan Pas-pasan Kredit Rumah FLPP

Perumahan FLPP di Villa Golden Ijen Banyuwangi.
Sumber :
  • Nur Faishal/Viva Jatim

Jatim – Senyum Nike terlihat renyah ketika ditemui wartawan di rumah mungilnya di Villa Golden Ijen Banyuwangi akhir pekan lalu. Dia mengaku senang karena bisa memiliki rumah dengan cicilan terjangkau, sesuai dengan penghasilan per bulannya yang pas-pasan. Dengan begitu, perempuan berparas manis itu bisa menatap masa depan dengan tenang.

Anggaran Rp 60 Miliar Lebih Digelontorkan untuk Perbaiki Jalan Rusak di Trenggalek

Rumah yang dihuni Nike adalah rumah KPR bersubsidi, fasilitas yang diberikan pemerintah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Ini adalah program Kementerian PUPR yang dikhususkan bagi Warga Berpenghasilan Rendah (MBR). Program ini dijalankan oleh PT Sarana Multigriya Finansial atau SMF (Persero), BUMN di bawah Kementerian Keuangan.

Nike mengaku mengikuti program tersebut pada tahun 2020. Dengan DP Rp20 juta, dia sudah menempati rumah tipe 36 tersebut sejak masih melajang. Selama 20 tahun, perempuan dengan panjang rambut sebahu itu hanya diharuskan menyisipkan duit cicilan sebesar Rp886 ribu setiap bulan. 

Wah! Jumlah Hutang Pemerintah Naik, Capai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024

Nike mengaku bekerja di sebuah salon kecantikan. Setiap bulan, dia mengantongi penghasilan antara Rp3,5 juga hingga Rp4 juta. Dengan cicilan rumah sebesar Rp886 ribu, dia mengaku mampu membayar angsuran. “Karena tidak punya rumah, akhirnya saya memutuskan untuk nyicil,” katanya.

Salah satu warga lainnya yang juga mengikuti program FLPP di Villa Golden Ijen mengaku juga menyiapkan Rp20 juta di awal pengurusan, untuk DP dan biaya administrasi lainya seperti notaris. Angsuran setiap bulan juga sama, Rp800 ribu. “Ada juga bantuan uang muka Rp4 juta. Jadi, [DP] saya hanya mengeluarkan Rp16 juta,” ujarnya.

Dorong Pemilu Jujur Adil, Dirut BUMN PT SIER Ajak Foto Formulir TPS

KPR FLPP atau KPR Subsidi merupakan program yang memberikan akses pemilikan rumah murah bagi MBR yang memiliki skema memiliki angsuran tetap selama 20 tahun. Sejak tahun 2010 hingga September 2022, Program FLPP telah berhasil mendukung pemilikan rumah sebanyak 1,1 juta unit rumah yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia, dengan nilai FLPP yang disalurkan mencapai Rp104,8 triliun.

Pada tahun ini, pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp30 triliun untuk menyediakan akses ke perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia melalui program tersebut. Sampai dengan September 2022, pemerintah telah mencapai target sebesar 77 persen dari total target sebesar 200 ribu perumahan bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Dana sebesar Rp30 triliun tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disalurkan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp21,1 triliun yang diberikan kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebesar Rp19,1 triliun dan kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sebesar Rp2 triliun. Adapun sisa dananya diperoleh dari penerbitan surat utang yang dilakukan oleh SMF.

SMF sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan dalam program ini berperan penting sebagai  fiscal tools Kementerian Keuangan dalam meringankan beban fiskal pemerintah dengan membiayai porsi 25 persen pendanaan KPR FLPP, sehingga pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP dari semula yang sebesar 90 persen.

Dalam menjalankan program ini, perseroan bersinergi dengan BP Tapera dalam menyediakan dana KPR FLPP yang kemudian disalurkan kepada masyarakat melalui bank-bank penyalur. SMF menggunakan dana PMN yang diterima dan kemudian dikombinasikan melalui penerbitan surat utang  sehingga memiliki daya ungkit (leverage) untuk disalurkan kepada lebih banyak masyarakat yang membutuhkan. Sejak Agustus tahun 2018 hingga September 2022, SMF telah berhasil menyalurkan dana KPR FLPP sebesar Rp12,55 triliun. 

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menegaskan, hal tersebut merupakan wujud dari kehadiran negara untuk mendukung pemilikan rumah bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah, di mana dana yang dialirkan untuk KPR Subsidi ini berasal dari APBN yang digunakan sebesar-besarnya demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dia menjelaskan, pemenuhan kebutuhan KPR FLPP bagi masyarakat pada tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, yaitu 200.000 unit rumah, mencapai 126,98 persen dari tahun 2021 yaitu 157.500 unit. Hal ini menjadi salah satu tren positif industri perumahan di tengah ketidak pastian kondisi ekonomi saat ini.

Ananta Menegaskan bahwa SMF berkomitmen untuk dapat terus berkontribusi untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mendukung pemilikan rumah yang layak dan terjangkau. 

“SMF akan terus berperan serta membantu Pemerintah dalam memaksimalkan pemanfaatan APBN untuk penyediaan akses ke perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia melalui program KPR FLPP serta program pembiayaan sekunder perumahan berkelanjutan lainnya. Ananta berharap semoga kontribusi SMF dapat mendukung masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan akses ke perumahan yang layak,” katanya dikutip Selasa, 8 November 2022.