Begini Trik Bikin Rumah Jadi Nyaman hingga Anak Taat Aturan

Praktisi neuroparenting, dr. Aisah Dahlan
Sumber :
  • viva.co.id

Jakarta, VIVA Jatim-Praktisi neuroparenting, dr. Aisah Dahlan, mengungkapkan, kebanyakan orangtua hanya bisa mengakomodir keamanan bagi anak, namun lupa memberikan kenyamanan untuk mereka.

Bahaya Pergaulan Bebas Mengintai Anak, Begini Cara Mencegahnya

“Jadikan rumah itu aman dan nyaman selama ini sudah aman kita sudah jaga, kita kasih sekolah, kita kasih makan tapi belum tentu nyaman. Memang kita antar sekolah tapi pesannya banyak banget, jangan ini jangan itu, enggak nyaman. Anak itu kita jemput dari sekolah pulang ke rumah harus ini, harus itu itu kan enggak nyaman,” kata dia dikutip dari potongan video yang diunggah di akun TikTok @ungkapin, Jumat 16 Februari 2024.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Aisah Dahlan, untuk membuat rumah aman dan nyaman untuk anak, salah satunya dengan membuat peraturan dan kesepakatan yang jelas termasuk soal ketertiban anak-anak kita. 

Belajar dari Kasus Inses Adik Kakak, Orang Tua Diminta Ikuti Tuntunan Rasulullah

“Jadi gimana buat rumah aman dan nyaman? Ada istilahnya seni menegur. Misalnya kita enggak boleh tegur anak kalau sebelumnya kita tidak kasih peraturannya. Misalnya anak pulang jam 1 malam, ‘kamu jam 1 malam’ pertanyaannya orangtua sudah bilang belum sama anak bahwa kalau pergi keluar paling malam pulang jam 10, atau 11 kalau di luar itu orang tua berhak menegur, gitu,” kata dia

“Anak main gadget lebih dari 4 jam, ibunya marahin merembet ke mana-mana. Pertanyaannya, ibu sudah buat kesepakatan belum dengan anak tentang penggunaan gadget dalam satu hari? Kalau belum buat lalu Anda marah, anak bingung siapa yang salah?” sambungnya.

42 Anak di Lamongan Terserang DBD, 8 Masih Jalani Perawatan di Rumah Sakit

“Anak main gadget lebih dari 4 jam, ibunya marahin merembet ke mana-mana. Pertanyaannya, ibu sudah buat kesepakatan belum dengan anak tentang penggunaan gadget dalam satu hari? Kalau belum buat lalu Anda marah, anak bingung siapa yang salah?” sambungnya.

Di sisi lain, Aisah Dahlan juga mengimbau untuk membuat peraturan-peraturan antara orangtua dan anak juga harus memerhatikan dua hal. Yakni harus melibatkan anak dan juga membuat peraturan sesuai dengan perkembangan otak anak.  

Halaman Selanjutnya
img_title