30 Hektar Sawah di Lamongan Gagal Panen Imbas Proyek JLU

Para petani di Lamongan saat aksi unjuk rasa
Sumber :
  • VIVA Jatim/Imron Saputra

Lamongan, VIVA Jatim - Puluhan petani di Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan memprotes proyek pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU). Sebab, proyek itu berdampak terhadap berkurangnya suplai air untuk kebutuhan petani.

Rumah Retak Imbas Proyek JLU, Warga Lamongan Tuntut Ganti Rugi

Para petani menyoal proyek tersebut sebab jembatan sementara yang dibangun berada di atas Kali Deket. Jembatan yang dibangun dengan material kontainer baja tersebut menghambat aliran air sehingga suplai air berkurang.

"Akibatnya ratusan hektar lahan di beberapa desa terdampak masalah air. Kami menuntut agar pelaksana proyek JLU mencari solusi atas masalah yang dihadapi petani," kata Kades Deket Wetan, Kusbianto, Jumat 19 Juli 2024.

Berdayakan Masyarakat Rentan, Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional

Wilayah yang terdampak tersebut di antaranya Desa Rejosari, Deket Wetan, Deket Kulon, Pandanpancur, Sidorejo, Tambakrigadung, Jetis, dan Sidokumpul.

Kusbianto mengatakan, sebenarnya persoalan ini sudah teratasi dengan pemasangan pompa air di jembatan sementara dan pemberian BBM solar ke para petani namun tidak berjalan berkelanjutan karena kurang komunikasi.

Raperda APBD 2025 Disetujui Jadi Perda, Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat Jadi Prioritas

"Sudah ada yang gagal panen sekitar 30 hektar, tapi dengan pertemuan ini semua sudah jelas, pihak JLU bersedia membantu sehingga hasil penan di wilayah Deket melimpah," jelasnya.

Sementara itu, Penyedia jasa proyek JLU, PT Jaya Kontruksi, Roy Herman mengatakan, jika pihaknya sudah berupaya mencari solusi agar persoalan tersebut bisa diselesaikan. Pompa yang dipasang itu juga untuk mengalirkan bukan untuk memperbesar debit air.

Halaman Selanjutnya
img_title