Lari ke Tulungagung, Polisi Bekuk 14 Terduga Pelaku Pengeroyokan Pemuda di Kediri

Kasatreskrim Polres Kediri
Sumber :
  • Madchan Jazuli

Kediri, VIVA Jatim-Satreskrim Polres Kediri berhasil membekuk 14 orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan pemuda di Kediri. Mereka diketahui melarikan diri ke Kabupaten Tulungagung.

Bupati Tulungagung Eks PDIP Miliki KTA Gerindra: Saya Prajurit Apapun Tugasnya Siap

Kasat Reskrim Polres Kediri, Ajun Komisaris Polisi Fauzy Pratama menerangkan bahwa usai menggali informasi dan petunjuk dari beberapa saksi, polisi bisa melacak keberadaan para pelaku. Selama lima hari polisi baru bisa mengungkap identitas dan lokasi para terduga pelaku.

"Kami berhasil mengidentifikasi dan menangkap tiga orang yang melarikan diri ke Tulungagung. Hasilnya kami bisa mengembangkan penyelidikan dan menangkap total 14 orang," ujar AKP Fauzy Pratama, Minggu, 30 Maret 2025.

Kaesang Pangarep Safari Politik ke Tulungagung, Bahas Sinergi dan Potensi Ikan Patin

AKP Fauzy mengatakan terduga pelaku melakukan aksi brutal pengeroyokan tersebut lantaran merasa ditantang. Serta diejek oleh korban saat berpapasan di jalan raya Ngasem sepulang dari Simpang Lima Gumul (SLG).

"Pengakuan pelaku mereka merasa ditantang dan diejek oleh korban, sehingga langsung mengejar korban yang tengah mengendarai sepeda motor. Sampai peristiwa pengeroyokan itu memuncak," ulasnya.

Berkas Lengkap, Kades Terjerat Korupsi Dilimpahkan ke Kejari Tulungagung

Dalam aksi kekerasan tersebut, tiga pelajar yang menjadi korban adalah Zaki Amani (17), Hendra Reza, dan Moh Hidris Rayyan. Namun Rayyan, yang tinggal di Jalan Sampean Dusun Cangkring Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri nyawanya tak tertolong usai dirawat intensif di Rumah Sakit SLG Kediri.

Sementara dua rekannya, Zaki dan Hendra, usai kejadian langsung mendapat perawatan di rumah sakit dengan luka-luka cukup serius.

AKP Fauzy juga menambahkan bahwa, meskipun para pelaku berasal dari kelompok yang tidak saling mengenal, aksi pengeroyokan ini tidak terkait dengan motif antar perguruan atau atribut tertentu.

"Motifnya masih sebatas ejekan dan tantangan di jalan, bukan karena perbedaan identitas atau kelompok," jelasnya.

Perihal identitas 14 orang yang dibekuk polisi, rata-rata usia mereka masih pelajar. Polres Kediri masih mendata dan melakukan proses penyelidikan lebih lanjut kepada para terduga pelaku.

"Sementara statusnya masih saksi," paparnya.

Kendati demikian, AKP Fauzy menerangkan proses penyelidikan terus berlangsung. Sehingga polisi juga tengah mendalami lebih lanjut peran masing-masing terduga pelaku pengeroyokan.

"Kami pastikan siapa saja yang terlibat langsung dalam pengeroyokan ini. Serta untuk pasal apa yang akan diterapkan kepada mereka," imbuhnya.

Satreskrim Polres Kediri telah mengamankan beberapa barang bukti. Mulai enam sepeda motor yang digunakan pelaku dan atribut yang dipakai pelaku saat malam kejadian.

Sebelumnya, tiga pelajar SMAN 1 Pare Kediri mendapatkan pengeroyokan di Jalan Raya Pagu Kediri. Kejadian tragis ini terjadi pada Senin 24 Maret 2025 dini hari. Luka yang diderita korban harus dibawa ke rumah sakit dan akhirnya Moh Hidris Rayyan, meninggal dunia.

Salah satu keluarga korban Bambang Rukminto atau paman korban Rayyan menceritakan apa yang dialami korban mengunggah foto sang keponakan dimakamkan di TPU desa setempat.

Melalui unggahannya, ia menyebut bahwa keponakannya diserang oleh sekelompok pemuda saat hendak pulang mencari makanan untuk sahur.