Agus Buntung Resmi Menikah Meski Masih Mendekap di Rutan
- Viva
Dalam kondisi ini, karena I Wayan Agus tidak dapat hadir secara fisik, kehadirannya diwakili oleh keris sebagai simbol kehormatan, kekuatan, dan kesetiaan laki-laki Bali.
“Keris tersebut dibungkus dengan kain putih dan diarak layaknya representasi sang mempelai,” katanya.
Setelah Mepamit selesai, Ni Luh Nopianti diantarkan ke kediaman keluarga I Wayan Agus untuk melaksanakan Widiwidana (penyatuan dua jiwa). Upacara ini dipimpin oleh tokoh adat dengan serangkaian ritual.
Rangkaian ritual tersebut yaitu:
1. Pembacaan Mantra dan Prayascita: Membersihkan segala energi negatif dan memohon restu Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
2. Pemasangan Tikar (Lakar Bantal): Simbol penerimaan mempelai wanita sebagai bagian dari keluarga pria.
3. Pemberian Sesajen dan Sirkular Banten: Sebagai wujud persembahan dan keseimbangan alam semesta.