Kapolda Jatim Ungkap Kondisi Terkini Korban Luka Tragedi Kanjuruhan

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta.
Sumber :
  • Madchan Jazuli/Viva Jatim

Jatim – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta mengungkapkan bahwa kondisi korban luka Tragedi Kanjuruhan secara umum mulai membaik. Rata-rata setiap hari ada enam sampai 10 korban yang dirawat di rumah sakit sudah sembuh.

Menang Lawan PSM Makassar, Arema FC Semakin Jauh Dari Zona Degradasi

"Setiap hari rata-rata 6 sampai 10 orang (sembuh). Doakan, ya, Rek," kata Nico usai melayat di rumah Almarhum Bripka Andik Purwanto di Kabupaten Tulungagung, Minggu, 9 Oktober 2022. Bripka Andik adalah satu dari dua anggota Polri yang turut menjadi korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022, lalu.

Nico menegaskan, hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan tidak berubah, yakni sebanyak 131 orang. Begitu pula dengan jumlah korban luka-luka yang dirawat di sejumlah rumah sakit, tetap seperti angka yang disampaikan oleh Mabes Polri beberapa hari lalu.

Dikalahkan Bali United 0-2, Persebaya Kembali Dipermalukan di GBT

Terkait penyidikan kasus tersebut, Nico mengatakan bahwa sampai saat ini penyidik masih bekerja terus. Mabes Polri juga berkoordinasi dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang juga masih dalam proses investigasi berjalan.

"Proses penyidikan biar berjalan dulu. [Pemeriksaan] panpel juga bagian dari proses penyidikan yang akan dipanggil oleh Polri. Kalau terkait dengan korban, kita akan coba teruskan panpel," ujar Nico.

Persebaya Vs Dewa United: Tak Ada Perlakuan Khusus ke Mantan, Optimis 3 Poin

Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan yang diterima Arema F dari Persebaya Surabaya dalam laga kandang BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Setelah pertandingan selesai, banyak suporter Arema FC turun  ke lapangan, diduga meluapkan kekesalahan atas kekalahan tim jagoan mereka.

Petugas keamanan dari Polri dan TNI pun berupaya mengadang Aremania dan mengendalikan situasi. Entah bagaimana, petugas kemudian menembakkan gas air mata, termasuk ke tribun yang dipenuhi ribuan penonton yang tak ikut turun ke lapangan. Sontak para suporter berebutan keluar namun pintu stadion belum terbuka. Akhirnya mereka terjebak, banyak yang lemas, pingsan, dan terinjak-injak.

Halaman Selanjutnya
img_title