Sidang Insiden Berdarah Kanjuruhan Segera Digelar, PSSI Sanksi Arema!

Akibat insiden Kanjuruhan.
Sumber :
  • Lucky/viva.co.id

Jatim – PSSI – induk organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia – segera menjatuhkan sanksi kepada Arema pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang menewaskan ratusan suporter pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Polri Rekrut Penyandang Disabilitas Jadi Bintara, di Polda Jatim 3 Orang

“Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini,” tegas Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing, dikutip dari situs resmi PSSI. 

“Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini, tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti,” sambungnya. 

Kawal Aksi May Day di Surabaya, Polda Jatim Terjunkan 1.758 Personel

Seperti diketahui, pasca laga Arema kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam, puluhan ribu Aremania – suporter Arema – mengamuk karena tim kesayangannya itu ditekuk 2-3 oleh tim Bajul Ijo.

Karena aparat keamanan baik dari TNI maupun Polri tak mampu menghalau banyaknya suporter yang merangsek masuk ke lapangan dan menyerang para pemaian dari kedua kesebelasan, terpaksa menembakkan gas air mata

3.500 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Aksi Buruh 1 Mei di Surabaya

129 Orang Tewas

Namun, para suporter justru makin beringas dan brutal. Mereka melempar batu dan benda-benada apa saja yang dilihatnya. Seluruh fasilitas stadion dirusak, mobil polisi juga dirusak dan dibakar. 

Akibatnya, ratusan suporter pingsan terkena gas air mata. Bahkan, menurut keterangan polisi ada 129 orang tewas dalam insiden Kanjuruhan tersebut. 

Erwin pun mengaku sangat menyesalkan peristiwa Kanjuruhan tersebut, yang kemudian merembet di area sekitar stadion. 

Terkait adanya korban meninggal, Erwin menegaskan, bahwa itu sudah menjadi ranah pidana dan akan ditindaklanjuti oleh kepolisian. 

“Kita dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum,” tandasnya.