Pengorbanan Keluarga Seorang Guru Besar UGM, Sang Adik Rela Putus Sekolah

Prof Sarjiya Guru Besar UGM bersama sang Ibunda
Sumber :
  • Istimewa

"Bahkan dengan pendapatan keluarga yang sangat terbatas di mana ayah almarhum sebagai buruh topong kambing dan ibu sebagai penjual gula jawa. Dengan berjalan menyusuri kota-kota Yogyakarta, bapak dan ibu waktu itu berani membuat keputusan untuk mengizinkan dan membiayai saya melanjutkan sekolah," kata dia.

Polda Jatim Periksa 21 Saksi Kasus TPPU yang Seret Ahli Nuklir UGM

Selain itu, ia juga tak lupa untuk mengucapkan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada kakak dan adiknya, karena turut membantu perekonomian keluarganya.

"Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,” katanya lagi.

Ramai-ramai Guru Besar Kampus Kritik Presiden Jokowi, Sandiaga Uno: Rangkul Mereka!

"Terimakasih juga kepada kakak-kakakku, mbak Yanti, mbak Gina, mbak Jenen, serta adikku Arsi Suparsih yang banyak berkorban dan ikut membantu perekonomian keluarga supaya saya bisa terus lanjut sekolah hingga jenjang perguruan tinggi," tandasnya lebih lanjut.

"Secara khusus saya memohon maaf kepada adik Suparsih yang pada waktu itu tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA, meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua," lanjutnya.

Respons Santai Kaesang Ketum PSI soal Petisi Civitas Akademika untuk Jokowi

Mendengar pidato anaknya tersebut, selaku orangtua Sumirah pun tak kuasa menahan tangis dan sesekali tampak mengusap air matanya.

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Momen Guru Besar UGM Minta Maaf, Adiknya Rela Tak Lanjut SMA Demi Lanjutkan Kuliahnya