Tradisi Nanampan, Ibadah Sosial Warga Madura Menyambut Ramadan

Rumah Adat Madura konsep Tanean Lanjhang
Sumber :
  • Istimewa

Mengapa Harus Makanan?

Buya Yahya: Bagaimana Hukum Puasa Syawal tapi Masih Punya Utang di Ramadan?

Setiap tradisi dan budaya yang melekat di kehidupan masyarakat pasti mengandung makna dan falsafah yang mendalam. Termasuk Tradisi Nanampan yang menjadikan aneka makanan sebagai sarana ibadah sosial itu.

Menurut Alumni Pascasarjana Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu, pemberia makanan merupakan simbol bahwa hidup itu harus berlandaskan pada kebutuhan, bukan pada keinginan. Berbanding terbalik dengan hidup ala kapitalis yang serba keinginan dan materialis.

Sekretaris PWNU Jatim: Idul Fitri Momentum Perkokoh Ekosistem Sosial

"Sebenarnya kita hidup ini harus berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan. Makan ini jelas kebutuhan bagi kita untuk menjaga pola hidup agar tetap sehat. Dalam beribadah misalnya, kita tidak butuh apa-apa selain kesehatan agar bisa totalitas," jelasnya.

Selain itu, makanan dipilih sebagai suguhan juga menggambarkan bahwa kapitalis bukan budaya orang Madura. Menurut Umam, hidup memang butuh uang. Tetapi tidak semuanya bergantung kepada uang. Makanan juga menjadi salah satu pilihan dalam bersedekah.

Bagaimana Hukum Memberi Zakat Fitrah ke Orang Tua Sendiri? Ini Kata Buya Yahya

"Makanya di Madura ada pepatah, cong mun adhu'a jhak anyuun soghi, tape anyuun cokop (Nak, kalau berdoa jangan meminta kaya, tapi mintalah cukup)," terangnya.

Tradisi Nanampan dan Beberapa Keistimewaannya

Halaman Selanjutnya
img_title