Nama Baru Menatap Pilgub Jatim
- SSC
Jatim – Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa masih bertengger di puncak hasil survei sejumlah lembaga pada Pilgub Jatim 2024. Sebagai petahana, itu wajar. Namun, cerita akan berbeda bila Ketua Umum PP Muslimat NU itu maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Peta politik bakal berubah dan akan memunculkan sejumlah nama baru, di luar Emil Elistianto Dardak yang kini mendampingi Khofifah menjadi Wakil Gubernur Jatim.
Mengacu pada hasil survei yang dilaksanakan Surabaya Survey Center (SSC) pada 1-10 Agustus 2022 di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, tingkat elektabilitas Khofifah Indar Parawansa sebagai Calon Gubernur Jatim mencapai 30,0 persen. Di bawahnya ada Tri Rismaharini 12,8 persen, kemudian Emil Elestianto Dardak 9,8 persen, dan Saifullah Yusuf 5,7 persen. Keempat nama itu tidak asing karena selalu muncul di setiap momentum Pilgub Jatim.
Adapun nama baru potensial maju sebagai calon alternatif ialah Eri Cahyadi dengan tingkat elektabilitas 4,5 persen, Anwar Sadad dan Kusnadi masing-masing 2,5 persen, Puti Guntur 2 persen, Abdul Halim Iskandar 1,8 persen, Djarot Saiful Hidayat 1,0 persen, M Sarmuji dan Hanindhito Pramono masing-masing 0,8 persen, Baddrut Tamam 0,6 persen, M Nur Arifin dan M Fawait masing-masing 0,2 persen, dan lainnya, 0,1 persen. Sedangkan responden tak menjawab 23,8 persen.
Masing-masing nama tersebut masih bisa mengkerek angka karena sisa waktu sosialisasi hingga pelaksanaan Pilgub Jatim 2024 cukup lama, yakni dua tahun. Selain itu, masih ada 23,8 persen responden belum menjawab atau menjawab tidak tahu. “Tinggal bagaimana calon-calon alternatif itu bisa memanfaatkan momentum yang ada, dan terus sosialisasi ke bawah,” kata Direktur SSC Mochtar W Oetomo, Selasa, 30 Agustus 2022.
Tingkat popularitas figur mungkin juga bisa jadi modal awal, termasuk bagi nama-nama baru yang berpeluang maju di Pilgub Jatim. Masih menurut hasil survei SSC, ada tiga nama pimpinan partai di Jatim yang paling populer di mata masyarakat. Sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jatim yang juga menjabat Wagub Jatim, nama Emil Elistianto Dardak menempati yang pertama dengan perolehan 78,8 persen.
“Kemudian baru disusul Kusnadi (Ketua DPD PDIP Jatim) dengan hasil perolehan 28,2 persen. Sementara Anwar Sadad (Ketua DPD Gerindra Jatim) memeroleh 27,8 persen,” kata peneliti senior SSC Ikhsan Rosidi.
Di bawahnya ada nama Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar 18,8 persen, Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji dengan perolehan 12,8 persen, Ketua PPP Jatim Mundjidah Wahab 7,8 persen, Ketua DPW PKS Jatim Iwan Setiawan dengan 7,0 persen, Ketua NasDem Jatim Sri Sajekti Sudjunadi 6,6 persen, dan Ketua PAN Jatim Ahmad Rizki Sadiq dengan 5 persen.
Sementara untuk tingkat popularitas kepala daerah di kabupaten/kota menempatkan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai yang teratas, yaitu 64,2 persen. Itu wajar karena Gus Ipul merupakan mantan Wagub Jatim dua periode dan pernah bertanding melawan Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jatim 2018 lalu.
Di bawah Gus Ipul, ada nama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan perolehan 38,8 persen dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq dengan perolehan 14,8 persen. “Berdasarkan dari hasil survei, tiga pimpinan daerah ini, Gus Ipul, Eri Cahyadi dan Thoriqul Haq, bersaing ketat popularitasnya di Jatim, utamanya Gus Ipul. Popularitas Gus Ipul yang mencapai 64,2 persen itu wajar karena dia pernah menjabat wakil Gubernur, jadi ingatan masyarakat Jatim terhadap Gus Ipul masih melekat ,” kata Direktur Riset SSC Moh Edy Marzuki.