Mengenal Batik Ulur Wiji, Brand Lokal Mojokerto yang Go Internasional

Pembatik Ulur Wiji di Desa Pandan Krajan, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto
Sumber :
  • VIVA Jatim/M Luthfi Hermansyah

Nesta mengatakan, pasar luar negeri lebih suka membeli batik Ulur Wiji dengan warna-warna cerah. Berbeda halnya dengan orang Jawa yang cenderung menyukai warna batik gelap. Kini, omzetnya dalam sebulan tidak kurang dari Rp 50-60 juta. 

Resmi Dilantik, DPC ISSITA Sumenep Ingin Wujudkan Episentrum Wisata Dunia

“Kanada, satu dan dua bulan sekali kirim berupa kain 1 sampai 5 lusin. Kalau ke Paris untuk sovenir nikahan dibuat bandana. Bulan Agustus (2024) nanti ke Australia untuk ikut Australia award,” pungkasnya.