Hari Jadi Majapahit ke-730, Opera Gayatri Tampil Memukau Hipnotis Masyarakat Mojokerto

Pementasan opera Majapahit Gayatri
Sumber :
  • Lutfi/Viva Jatim

Menginjak dewasa, Gayatri menjadi saksi keruntuhan Singasari setelah sang raja dibunuh Raja Kediri Jayakatwang. Lalu perjuangan Gayatri mewujudkan impian sang ayah mengembalikan kejayaan Singasari. Kemudian dilanjutkan dengan kisah romansa Gayatri dengan Raden Wijaya yang berhasil menaklukkan Jayakatwang.

Melalui Program PG Inspiration Day, Petrokimia Gresik Ciptakan SDM Unggul Penerus Bangsa

Raden Wijaya kemudian menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Dari rahim Gayatri ini lahirlah dua putri yang bernama Tribhuwanatunggadewi dan Rajadewi. Tribhuwanatunggadewi inilah yang kemudian melahirkan Hayam Wuruk, raja terbesar Majapahit.

Pementasan Opera Majapahit ini sebagai pembuka Gaung Sakala Bumi Majapahit untuk peringatan Hari Jadi Majapahit ke-730. Gaung Sakala Majapahit ini digelar oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur bekerjasama dengan Direktoral Jenderal (Ditjen) Kebudayaan serta Ditjen Perfilman Musik dan Media (PMM) Kemendikbud Ristek. Mhyajo selaku sutradara Opera Majapahit menuturkan, naskah cerita Gayatri sang Sri Rajapstni ditulis tahun 2018.

Terusir, Penghuni Rusunawa Gunungsari Wadul DPRD Jatim

Ia mengadapatasi dari kitab dari kitab Kakawin Nagarakretagama yang diubah Empu Prapanca (Dang Arcaya Nadendra). Poses penyusuan alur ceritanya, Mhyajo dibantu oleh para arkeolog dari BPK Wilayah IX Jatim. 

Dalam karya ini, ia mengatakan, ingin memberikan sebuah pertunjukan untuk memudahkan memahami sejarah.

Azan Subuh Berkumandang Bukannya Salat, 2 Pria di Mojokerto Ini Malah Nyolong Becak

"Jadi runutan kejadian-kejadian itu tidak saya otak-atik, itu adalah sejarah. Orang-orang yang menyaksikan saya anggap sama seperti saya yang hanya tahu kulitnya saja. Sehingga menyaksikannya seperti membaca dan masuk ke suatu sejarah namun tanpa digurui terlalu banyak," katanya kepada wartawan.

Dalam pertunjukkan ini, Mhyajo melibatkan para lakon dan tim produksi dari berbagai daerah. Seperti, Bali, Jakarta, dan Bandung, Komposer dan Penata Musik Franki Raden menambahkan, pemain musik orkestra berjumlah 14 personel. Alat musik tradisinol yang dimainkan dari berbagai daerah di Indonesia. Sebab, ia ingin memunculkan komposisi musik Nusantara.

Halaman Selanjutnya
img_title