Terkuak, Ini Motif Guru Ngaji di Mojokerto Cabuli 4 Anak Perempuan

Tersangka pelaku pencabulan di Mojokerto
Sumber :
  • Muhammad Lutfi Hermansyah/Viva Jatim

Namun, iming-iming uang sebasar Rp50 ribu itu hanya untuk satu korban. Sedangkan yang lain, dibawah Rp50 ribu. Bahkan, lanjut Imam,  ada yang tidak diberikan uang sama sekali. 

Polres Mojokerto Bantah Isu 3 Anggota Polsek Trowulan Positif Narkoba

“Pada saat mereka main , tiba-tiba didatangi, dicium diremas payudara. Ada yang tidak (dikasih uang) ada yang langsung dipeluk dan dicium,” ungkapnya. 

Kanit PPA Satrekrim Polres Mojokerto Ipda Herwanto menambahkan, pelecehan seksual yang dilakukan AR tidak sekali dilakukan. AR berulang kali melalukannya sejak tahun 2020 namun secara terus menerus. 

Hadapi Kejuaran Dunia MMA 2024, Atlet Muda Indonesia Disiapkan Sejak Dini

“Kejadian (pencabulan) sejak tahun 2020. Dari keempat korban ada yang 2 kali, ada yang sekali. Itu pun ndak sering, 2020 sekali, 2021 sekali, 2022 sekali begitu,” terangnya. 

Ia mengungkapkan, AR mengaku melalukan perbuatan cabul karena ingin menumbuhkan rasa kasih sayang. Sebab, beberapa dari korban merupakan murid ngajinya dan kerap bermain di rumah pelaku. 

Pj Gubernur Adhy Karyono: Jawa Timur Rumah Nyaman bagi Semua Etnis dan Agama

“Motifnya sesuai dengan pengakuan dari tersangka, ini hanya sekadar menumbuhkan rasa kasih sayang. Karena mulai dari kecil anak-anak ini sering main ke tempat tersangka,  dianggap mereka masih kecil,” pungkas Herwanto.