Soal Pelaku Penembakan di Tol Waru dan Surabaya, Porgasi: Bukan Anggota Kami

Ketua Harian Porgasi Jatim Siswadi Siswo Pranoto (kiri) saat bersama petugas SAR di Surabaya
Sumber :
  • VIVA Jatim/Mokhamad Dofir

Surabaya, VIVA Jatim – Persatuan Olahraga Airsoft Gun Indonesia (Porgasi) Cabang Jawa Timur mengeluarkan pernyataan terkait penembakan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) menggunakan airsoft gun di Tol Waru dan kawasan Wiyung Kota Surabaya, beberapa waktu lalu.

2 Mahasiswa Pelaku Penembakan di Tol Waru dan Surabaya Diberhentikan dari Kampus

Ketua Harian Porgasi Jatim, Siswadi Siswo Pranoto menegaskan bahwa terduga pelaku penembakan misterius bukan anggotanya. 

Siswadi mengaku sudah menerima informasi mengenai identitas terduga pelaku penembakan, yakni pria berinisial NB atau AB (50), warga Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo yang kesehariannya tinggal di Lidah Kulon, Kota Surabaya. 

Meniru Game Perang, Alasan 3 Tersangka Penembakan di Tol Waru dan Surabaya

"A1 bukan anggota kami. Kemarin dapat informasi nama pelakunya, kemudian kami konfirmasi anggota kita atau bukan. Kita cek di data base, nggak ada nama tersebut," kata Siswadi kepada VIVA Jatim, Sabtu, 25 Mei 2024.

Karena itu, kata dia, Porgasi Jatim tidak bertanggung jawab atas segala bentuk penyalahgunaan airsoft gun di lapangan.

3 Tersangka Ditahan di Kasus Penembakan Tol Waru dan Surabaya, 1 Masih Bocah

Menurutnya, senjata jenis ini merupakan replika yang semestinya hanya dipakai sebagai alat olahraga, alat latih dan simulator untuk kegiatan perlombaan olahraga. "Unit airsoft [gun] bukan alat untuk membela diri," lanjut dia.

Ia memastikan bahwa setiap anggotanya akan membawa dan mobilisasi unit airsoft dengan aman menggunakan hardcase (pelindung keras) maupun softcase (pelindung lunak) sehingga tidak siap digunakan hingga sampai di tujuan.

"Tidak dipergunakan dan atau dipertontonkan di tempat selain arena olahraga," tandasnya.

Oleh sebab itu, Porgasi Jatim mendukung penuh proses hukum terhadap siapa saja yang diduga menyalahgunakan airsoft gun. Apalagi menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

"Kami mendukung proses hukum yang berlaku, segala bentuk penyalahgunaan airsoft sepenuhnya merupakan kewenangan Polri," pungkasnya.

Belakangan masyarakat Surabaya dan sekitarnya dibuat resah atas kasus penembakan menggunakan senjata jenis airsoft yang dilakukan orang tak dikenal.

Terjadi 3 peristiwa penembakan di 2 lokasi berbeda. Di Tol Waru dan kawasan Wiyung, Surabaya. Peristiwa pertama terjadi pada Minggu, 19 Mei 2024 dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Seorang sopir truk, Eko Cahyono, ditembak OTK ketika hendak keluar gerbang Tol Waru arah Surabaya.

Korban menyebut, sebuah mobil Pajero warna hitam melintas di samping kanan truknya. Tiba-tiba dari tempat duduk penumpang sebelah kiri seorang laki-laki mengeluarkan senapan laras panjang. Ada beberapa tembakan yang kemudian dilepaskan.

Tembakan itu mengenai beberapa bagian truknya. Selain itu, peluru itu juga sempat menyasar pipi dan bibir Eko.

Peristiwa kedua, terjadi pada Senin, 21 Mei 2024. Di Jalan Raya Babatan, Wiyung, Kota Surabaya. Kusharto, seorang pengepul barang bekas menjadi korban penembakan.

Beruntung, korban selamat dan hanya mengalami luka ringan. Ia ditembak usai membuang sampah di tempat pembuangan akhir setempat.

Kepada polisi, ia mengaku ditembak oleh orang tak dikenal ketika sedang berjalan di Jalan Raya Babatan Surabaya, selepas subuh.

Korban ditembak dua kali. Usai ditembak dan mengalami luka di tubuh bagian kanan, korban segera pulang dan menceritakan ke keluarganya.

Kusharto mengaku ditembak seseorang dari dalam sebuah mobil SUV berwarna hitam, duduk di baris kedua mobil. Usai menembak, mobil tersebut segera kabur.

Terakhir, peristiwa penembakan terjadi Selasa, 21 Mei 2024 pukul 04.10 WIB. Lokasinya sama dengan kejadian pertama, yakni sebelum gerbang keluar Tol Waru, dari Sidoarjo arah Surabaya. Sopir truk yang menjadi korban kali ini bernama Ramlan Waskito.

Dia ditembak oleh pengemudi mobil Toyota Innova Zenix warna hitam yang tiba-tiba mendekati truknya dari sebelah kiri.