Bos Freeport Indonesia Yakin Smelter di Gresik Beroperasi pada Juni 2024
- Dokumen PTFI
Gresik, VIVA Jatim – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas yakin smelter di kawasan JIIPE Gresik bisa beroperasi pada Juni 2024. Setelah mengecek secara langsung, ia menilai segala fasilitas dan peralatan serta sistemnya sudah siap dioperasikan.
Proses pengujian smelter sudah dilakukan pada Sabtu akhir pekan lalu. Tony juga menyaksikan langsung proses commissioning tersebut saat berkunjung ke sana. “Diharapkan pada bulan Juni sudah bisa beroperasi,” kata Tony dalam keterangannya, Selasa, 28 Mei 2024.
Dia menjelaskan, proyek smelter di Gresik yang dikerjakan PTFI merupakan wujud dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan mendukung kebijakan hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.
Proyek smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 itu dirancang mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan tembaga sebesar 1.7 juta ton per tahun. Dengan kapasitas segede itu, smelter tersebut merupakan tempat pemurnian tembaga dengan desain terbesar di dunia.
"Smelter dilengkapi Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Waste Water Treatment Plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process," jelas Tony.
Saat ini, lanjut dia, konsentrat hasil produksi PTFI sebesar 60 persen diekspor dan sisanya, 40 persen, dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik Jawa Timur untuk menjadi katoda tembaga. Adapun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak masih diekspor.
Nantinya, jika smelter kedua di Gresik beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100 persen akan dilakukan di dalam negeri. “Tentunya terdapat banyak tantangan dalam menyelesaikan smelter tembaga single-line dengan desain terbesar di dunia,” tandas Tony
Ia menilai, tim proyek smelter di Gresik, baik kontraktor maupun subkontraktor, sudah melakukan pekerjaan dengan baik. “Begitu juga dukungan dari Pemerintah Pusat dan Daerah kepada PTFI agar dapat menyelesaikan proyek ini tepat waktu,” kata Tony.