Nelayan Gresik Tertimpa Rumah Kontainer, 7 Korban belum Ditemukan

Satu korban nelayan di temukan mengambang.
Sumber :
  • Screenshot Basarnas, Viva Jatim,

Gresik, VIVA Jatim – Pencarian 7 korban (sebelumnya ditulis 11 korban) nelayan hilang akibat tertimpa rumah kontainer di area PHE WMO di Perairan Madura belum membuahkan hasil hingga Jumat, 14 Juni 2024. Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian.

Mahameru EVI, Kompetisi Pertama di Indonesia yang Digelar Polda Jatim

Kepala Badan SAR Surabaya Muhamad Hariyadi menjelaskan, berdasarkan data dari Polairud Kepolisian Resor Gresik, tim KN SAR 249 Permadi berupaya menyisir area dengan radius sekitar 2 mil laut dari lokasi kejadian.

"Tim KN SAR 249 Permadi juga berkoordinasi dengan Satpolairud Gresik, Satpolairud Bangkalan, Pos Kamladu Gresik, Syahbandar Gresik, BPBD kabupaten Gresik dan nelayan sekitar, guna mengoptimalkan upaya pencarian," kata Hariyadi dalam keterangannya.

Memasuki Kemarau, Wisatawan Diminta Tak Memicu Kebakaran

Pada saat yang bersamaan, tim SAR gabungan juga berupaya berkoordinasi dengan SROP Surabaya dan VTS Surabaya guna pemapelan informasi kejadian kecelakaan ini kepada kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi kejadian. Hal ini dimaksudkan agar mereka memberikan bantuan jika menemukan para korban.

Pihak Kantor SAR Surabaya juga memberikan keterangan pembetulan data total korban, baik yang selamat, meninggal dunia, maupun yang hilang. Sebelumnya, data diterima menyebutkan bahwa jumlah total korban 14 orang. Satu orang di antaranya meninggal dunia, 2 selamat, dan 11 hilang.

Potret-potret Kota Lama Surabaya yang akan Diluncurkan sebagai Wisata Baru

Pihak Kantor SAR Surabaya mengklarifikasi, berdasarkan data dari Polairud Polres Gresik, total korban dalam kecelakaan laut yang terjadi pada Selasa, 11 Juni 2024, itu, sebanyak 16 orang. 8 orang di antaranya ditemukan selamat, 1 orang meninggal dunia, dan 7 orang hilang.

Peristiwa tragis itu bermula ketika 16 nelayan berangkat melaut dari Gresik dengan menggunakan dua perahu pada Senin, 10 Juni 2024, sore. Mereka hendak mengambil besi tua di Perairan Madura.

Halaman Selanjutnya
img_title