Apindo Mojokerto Raya dan Serikat Buruh Tolak Tapera
- Viva Jatim/M Lutfi Hermansyah
Dalam diskusi kali ini juga dilakukan penandatangan pernyataan sikap Aipindo DPK Kabupaten dan Kota Mojokerto serta unsur serikat pekerja seluruh Kabupaten dan Kota Mojokerto terkait Tapera. Ada tiga masukan dalam pernyataan sikap tersebut yakni :
Pertama, bahwa terkait Tapera agar tidak membebankan kepada pekerja swasta maupun pengusaha karena sudah ada program Minimal Layanan Tambahan (MLT) BPJS Ketenagakerjaan.
Kedua, Bahwa bila Tapera dipaksakan iuran dari swasta bisa diambilkan dari JHT BPJS Ketenagakerjaan
Dan ketiga, Tapera bisa bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan agar tidak ada iuran baru kepada pekerja swasta dan pengusaha.
Hal yang sama dikatakan oleh Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur Ahmad Fauzi. Ia menambahkan, kebijakan Tapera menurutnya dianggap sebagai hal yang ‘prematur’ karena dipaksakan.
“Sesungguhnya itu ibarat bayi prematur yang kelahirannya dipaksakan. Menyedihkan, saat negara, saat rakyat membutuhkan pemasukan apalagi yang swasta yang gajinya masih banyak yang umk-nya ada yang masih rendah umk-nya hanya segitu-segitu aja,” jelasnya.
Fauzi menambahkan, pihaknya memohon kepada pemerintah agar terlebih dahulu memaksimalkan Jamsostek. Karena UMK di Jawa Timur kenaikannya tidak sebanding dengan besarnya potongan Tapera.