194 Anak di Surabaya Teridentifikasi Stunting
- Istimewa
Surabaya, Viva Jatim - Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya melaporkan jumlah kasus stunting di Surabaya menurun. Per 1 Agustus 2024 tercatat ada 194 anak teridentifikasi stunting, turun 5 kasus dari semula diangka 199 pada Bulan Juli 2024.
Tim Kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya Sri Lestari mengatakan, kasus stunting baru masih ditemukan. Namun pemerintah akan terus berupaya menekan pertumbuhan stunting menuju kota zero stunting.
"Jadi kita menekan, terjadinya kasus stunting baru tentunya masih ada apalagi stunting-stunting yang punya penyakit, kongenital," ujarnya, Minggu, 5 Agustus 2024.
Ia memerinci, dari 194 anak yang teridentifikasi penderita stunting di wilayahnya, 178 merupakan warga Kota Surabaya. Sedangkan sisanya warga pendatang.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar turut andil mencegah pertumbuhan stunting dengan memenuhi asupan gizi ketika masa kehamilan dan memberikan Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif minimal hingga usia bayi enam bulan.
"Jadi memang komitmennya pemerintah menekan angka stunting salah satunya menggalakkan ASI Eksklusif, memang berjenjang dari hulu ke hilir," katanya.
Sedangkan kebijakan yang telah diambil pemerintah dalam mencegah pertumbuhan stunting baru di antaranya dengan mendirikan 127 Kampung ASI. Di Kampung ASI, para ibu rumah tangga akan memperoleh edukasi seputar permasalahan saat masa kehamilan dan menyusui.