Tak Lagi Jawa Sentris, Pertumbuhan Pasar Properti Merata di Indonesia
- Viva Jatim/M Dofir
Lalu di Pulau Kalimantan dan Sulawesi. Ia mengatakan, adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi katalis perkembangan properti di wilayah ini.
Data Pinhome kata dia, menunjukkan lonjakan minat pencarian properti di Samarinda dan Balikpapan. Di kedua provinsi ini, masing-masing meningkat lebih dari 20 kali lipat dan lima kali lipat. Selain itu, baik Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara mengalami lonjakan inventori properti komersial lebih dari 11 kali lipat dibanding tahun lalu.
Berikutnya, di bagian Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Dayu mengatakan, potensi pasar properti di kawasan ini sangat menjanjikan.
"Pertumbuhan inventori properti komersial di Maluku dan Nusa Tenggara, serta dominasi inventori residensial di Papua, mengindikasikan adanya permintaan yang kuat dan peluang investasi yang belum tergali," katanya.
Lantas bagaimana dinamika pasar properti di Jawa dan Bali saat ini?
Dia menjelaskan, di DKI Jakarta dan Bali, pasar sewa properti sangat aktif, dengan proporsi inventori sewa residensial dua kali lipat dari rata-rata di wilayah tersebut.
"Di DKI Jakarta, minat beli dan sewa properti residensial hampir seimbang, sementara di Bali, minat sewa 48 persen lebih tinggi, didorong oleh sektor pariwisata yang kuat," ungkapnya.