Penjelasan Istana soal Jokowi Ingin Cawe-cawe Pemilu 2024

Presiden Jokowi di acara Puncak Musra Indonesia
Sumber :
  • Viva

Jatim – Secara tegas, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menyatakan bahwa dirinya merasa perlu cawe-cawe alias ikut campur ke dalam urusan kontestasi politik di 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikan saat bertemu dengan para pemimpin redaksi media di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 29 Mei 2023. 

KPU Kota Mojokerto Tetapkan 25 Anggota DPRD Terpilih, 13 Wajah Baru

Buntut pernyataan itu, pihak Deputi Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bet Machmudin angkat bicara. Ia memberi penjelasan bahwa cawe-cawe yang dimaksud Presiden Jokowi ialah ingin memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan secara demokratis, jujur dan adil. 

"Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam Pemilu, konteksnya adalah Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil," kata Bey, dalam keterangannya yang dikutip dari VIVA, Selasa, 30 Mei 2023.

Sah! Berikut Daftar 50 Nama Caleg Terpilih DPRD Mojokerto 2024-2029

Menurut Bey, Presiden ingin memastikan bahwa Pemilu 2024 nanti dapat berjalan dengan lancar dan jangan sampai menimbulkan konflik pasca penyelenggaraan pemilu. Pleh sebab itu, sebagai Kepala Negara, Presiden ingin memastikan negara dalam kondisi kondusif pada saat pelaksanaan pemilu maupun setelahnya.

"Presiden berkepentingan terselenggaranya pemilu dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat," ujar Bey

KPU Mojokerto Tetapkan 50 Caleg Terpilih DPRD, PKB Jadi Pemenang

Dia juga mengatakan, bahwa Presiden Jokowi ingin sosok pemimpin Indonesia berikutnya dapat mengawal seluruh program dan kebijakan yang telah dibuat pada masa kepemimpinannya. Salah satunya yaitu terkait pembangunan Ibu Kota Musantara atau IKN.

"Presiden ingin pemimpin nasional ke depan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih, dan lain-lain," ujar Bey

Bey juga mengatakan bahwa Presiden ingin memastikan bahwa aparat negara dapat bersikap netral di Pemilu 2024 mendatang.

"Presiden mengharapkan seluruh peserta pemilu dapat berkompetisi secara free dan fair, karenanya Presiden akan menjaga netralitas TNI Polri dan ASN," kata Bey

Selain itu yang tidak kalah penting adalah Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menerima informasi yang valid dan berkualitas menjelang 2024 mendatang. Kepala Negara tak ingin masyarakat mendapatkan berita hoaks.

"Presiden ingin pemilih mendapat informasi dan berita yang berkualitas tentang peserta pemilu dan proses pemilu sehingga akan memperkuat kemampuan Pemerintah untuk mencegah berita bohong/hoax, dampak negatif AI, hingga black campaign melalui media sosial/online," kata Bey

Bey juga menambahkan bahwa Presiden Jokowi akan menghormati siapa pun pemimpin yang akan dipilih rakyat pada 2024 nanti. "Presiden akan menghormati dan menerima pilihan rakyat. Presiden akan membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sebaik-baiknya," ujar Bey

Artikel ini telah tayang di VIVA.co.id dengan judul Jokowi Blak-blakan Ingin Cawe-cawe di Pemilu 2024, Istana Beri Penjelasan