Telegram Jadi Surga Para Hacker, Benarkah?

Ilustrasi hacker Bjorka.
Sumber :
  • Viva.co.id

Surabaya, VIVA JatimTelegram, aplikasi perpesanan terenkripsi populer yang dikenal karena komitmennya terhadap privasi dan keamanan, telah menjadi pusat aktivitas penjahat dunia maya alias hacker/peretas.

BNPT Tangkal Konten Radikal, Pakar: Butuh Keterlibatan Banyak Pihak

Platform ini semakin menghosting saluran atau channel yang memfasilitasi peretasan, mendistribusikan data yang dicuri, dan menyediakan pasar untuk alat dan layanan kejahatan dunia maya.

Platform telah melengkapi peran web gelap (dark web) sebagai tempat alternatif untuk berkumpul jika komunitas web gelap ditutup, atau metode lain untuk menjual kredensial curian dan item terkait penipuan lainnya.

Kemenhan Beli Alutsista Bekas, Anies Baswedan Pertanyakan Anggaran Rp 700 T ke Prabowo

Unmasking Telegram: dari perpesanan aman ke surga cybercriminal

Telegram, dipuji karena end-to-end encryption dan komitmennya terhadap privasi, telah menarik basis pengguna lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia sejak diluncurkan pada 2013.

Kapolda Jatim Larang Warga Adakan Konvoi Saat Malam Tahun Baru

Fitur keamanannya yang kuat dan kebijakan moderasi yang lemah, dirancang untuk melindungi kebebasan berbicara dan privasi pengguna. Namun, atribut ini secara tidak sengaja menjadikannya platform yang menarik bagi penjahat dunia maya.

Saluran peretasan Telegram telah menjadi pusat untuk berbagi data yang dicuri, alat peretasan, dan tutorial terlarang. 

Halaman Selanjutnya
img_title