Mbah Harun, Jamaah Haji Tertua Asal Pamekasan Bercerita selama Perjalanan Ibadah

Jamaah haji tertua Indonesia, Mbah Harun
Sumber :
  • Viva

Pamekasan, VIVA Jatim – Seorang jamaah haji Indonesia tertua tahun 2023 bernama Mbah Harun Senar Muhammad Alhamdulillah sudah sampai ke tanah air dengan selamat.

4.814 Jemaah Haji dari 13 Kloter Debarkasi Surabaya Tiba di Tanah Air

Jamaah haji yang berusia 119 tahun itu berasal dari Dusun Karang Duak, Desa Pangbatok, Kecamatan Proppi, Kabupaten Pamekasan

Mbah Harun bersyukur telah berhasil menunaikan rukun Islam kelima, yakni Haji. Ia tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 6 Debarkasi Surabaya. 

Kisah Penjual Kerupuk di Mojokerto Naik Haji Setelah 12 Tahun Menabung

"Dengan segala rasa syukur, saya telah berhasil menyempurnakan rukun Islam yang kelima. Karena dulu saya terlalu sibuk bekerja, akhirnya sekarang saya bisa sampai ke Tanah Suci, dan itu adalah panggilan dari Allah," ujar Mbah Harun, dikutip dari VIVA, Sabtu, 29 Juli 2023.

Mbah Harun bercerita, ketika berada di depan Ka’bah ia merasakan lemah. Pria yang sehari-harinya berdagang hewan ternak itu awalnya berniat menunaikan ibadah haji dengan berjalan kaki. 

Kemenag Jatim Undi Urutan Daerah Keberangkatan Jemaah Haji, Ini Hasilnya

Namun karena usianya yang sudah lanjut, ia merasa tak kuat untuk berdesak-desakan dengan para jamaah. Akhirnya, ia menggunakan kursi roda saat menyelesaikan tawaf pada tiga putaran terakhir.

“Akhirnya harus menggunakan kursi roda dalam melakukan ibadah tawaf,” ungkapnya.

Dalam unggahan akun instagram @informasihaji, Ketua Kloter dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan Mawardi bersama tim berkunjung ke rumah Mbah Harun. Mawardi memberikan sebuah kaos dari Ditjen PHU, Jakarta. 

Kedatangan Mawardi bersama tim disuguhkan air zam-zam oleh Mbah Harun. Ketika ditanya bawa oleh-oleh apa saja yang dibeli, Mbah Harun hanya membeli sebuah kopiah 20 buah. Selain itu, ia juga beli kurma.

“Beli songkok (kopiah) 20 buah,” kata Mbah Harun. 

Ditanya soal makanan di sana, kata Mbah Harun tidak cocok di lidahnya. Karena lapar, ia pun memakannya dan dianggap enak. Mbah Harun mengaku melempar jumroh sendiri dan turun dari kursi roda. Namun lemparan selanjutnya diserahkan kepada petugas karena merasa capek.

Melalui Mawardi, Mbah Harun menyampaikan pelaksanaan ibadah haji tahun ini sangat luar biasa bagus. Mulai dari transportasinya, konsumsi, hingga akomodasi.  

Artikel ini telah tayang di viva.co.id berjudul "Cerita Mbah Harun Jemaah Haji Tertua Asal Pamekasan: Dulu Sibuk Kerja, Sekarang Bisa ke Tanah Sucihttps://www.viva.co.id/berita/nasional/1622478-cerita-mbah-harun-jemaah-haji-tertua-asal-pamekasan-dulu-sibuk-kerja-sekarang-bisa-ke-tanah-suci?page=3