Bambang Haryo Kritik Pertamina soal Elpiji, Bandingkan dengan Malaysia

Bambang Haryo di SPBU di Malaysia.
Sumber :
  • Dokumen Bambang Haryo Soekartono

BHS lantas membandingkan harga elpiji di Indonesia dengan Malaysia. Di negeri jiran, lanjut dia, harga isi ulang gas elpiji 12 kilogram sebesar 25,8 ringgit, setara dengan Rp90.300. harga tersebut berlaku seperti di Kuala Lumpur, Perak, Pulau Pinang, Terengganu, Pahang. 

Presiden Jokowi Tegaskan Harga BBM Tidak Naik

Bagaiman dengan harga di daerah perbatasan yang jauh dari Ibu Kota Malaysia, BHS menyebut selisihnya tak lebih dari satu ringgit saja. “Harga di Malaysia bagian Pulau Kalimantan di Kota Kinabalu dan Serawak sampai ke pelosok-pelosok, harganya berbeda tidak lebih dari satu ringgit,” tandasnya. 

Bedanya lagi, tambah BHS, Petronas selaku perusahaan milik negara Malaysia tidak memonopoli urusan migas. Baik Shell, Petron, dan lainnya, juga diberi pintu untuk menjual gas kepada masyarakat di sana dengan harga yang berlaku di Petronas. Padahal, Petronas dan semua perusahaan penyuplai gas di Malaysia tidak disubsidi negara.

BHS Politikus Gerindra Kritik Pendapat Anies soal Jalan Tol: Dia Gagal Paham

"Padahal, Malaysia itu sendiri mengimpor gas elpiji dari negara yang sama dengan Indonesia, yaitu dari USA, Arab, Qatar, Anggola, Kuwait, dan Singapura,” kata BHS.

Selain itu, lanjut dia, tabung elpiji 16 kilogram di Malaysia hanya digunakan oleh UMKM di kedai-kedai kecil di pasar tradisional, termasuk pedagang kaki lima. Sementara untuk masyarakat di permukiman sudah difasilitasi aliran gas dengan harga yang jauh lebih murah dari penggunaan tabung elpiji. 

16 Tahun Adiluhung di Pelayaran Nasional, Bertekad Tingkatkan Kualitas Layanan

Di Indonesia, hampir 100 persen pemukiman masih belum difasilitasi jaringan gas sehingga mereka harus menggunakan tabung elpiji untuk kebutuhan rumah tangga. BHS mengungkapkan, jaringan gas yang sudah dibangun oleh pemerintahan Hindia Belanda masuk ke sebagian besar perumahan perumahan di kota kota besar seperti, Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, sudah tidak difungsikan lagi 

Berdasarkan itu, BHS menilai kebijakan dan program terkait gas di Indonesia masih jauh dari ideal. “Padahal Indonesia bisa dikatakan penghasil gas terbesar di Asia. Bahkan China, Jepang, Korea, Singapura, memasok gas dari Indonesia,” katanya.